UIN Radin Intan Lampung
Dosen UIN RIL Prof Yuberti Jadi Keynote Speaker di Konferensi Internasional Hangzhou China
Prof. Yuberti mempresentasikan hasil riset timnya berjudul Intercultural Competence and Environmental Awareness through Cross.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Hangzhou- Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Intan Lampung (RIL), Prof. Dr. Hj. Yuberti, M.Pd., tampil sebagai keynote speaker sekaligus presenter pada Plenary Session Konferensi dan Seminar Internasional di Hangzhou, China.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 14 sampai 20 September 2025 itu diselenggarakan oleh Indonesian Lecturer Association bekerjasama dengan Meorient International dan Worldidac Asia 2025.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Yuberti mempresentasikan hasil riset timnya berjudul Intercultural Competence and Environmental Awareness through Cross-Border Physics Learning Projects.
Atau dalam bahasa Indonesia, Kompetensi Antarbudaya dan Kesadaran Lingkungan melalui Proyek Pembelajaran Fisika Lintas Negara.
Penelitian ini merupakan kolaborasi Dosen UIN RIL yakni Prof. Yuberti, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., dan Dr. Ardian Asyhari, serta Dr. Nor Farahwahidah Rahman dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
Kepala Pusat Penelitian LP2M UIN RIL itu menjelaskan bahwa riset ini merupakan respons terhadap meningkatnya urgensi pendidikan sains yang relevan secara global.
Prof Yuberti menuturkan, melalui pembelajaran berbasis proyek lintas negara, mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi antarbudaya sekaligus kesadaran lingkungan.
Menurutnya, studi ini melibatkan kolaborasi pembelajaran antara UTM Malaysia dan UIN Raden Intan Lampung, dengan fokus pada pemecahan masalah lingkungan otentik menggunakan prinsip-prinsip sains.
Temuan empiris riset tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam kompetensi antarbudaya dan kesadaran lingkungan mahasiswa.
"Terutama kemampuan menafsirkan fenomena ilmiah melalui perspektif budaya beragam," terang Prof Yuberti, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunlampung.co.id, Jumat (19/9/2025).
Analisis tematik lebih lanjut mengungkapkan bahwa interaksi antarbudaya berkelanjutan berkontribusi terhadap tumbuhnya rasa saling menghormati, berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah kolaboratif.
Hasil ini menegaskan nilai pedagogis integrasi kolaborasi lintas budaya dalam pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang kini diterapkan di berbagai universitas berskala internasional.
Prof Yuberti menambahkan, partisipasi dalam forum internasional ini juga menjadi bagian dari kontribusinya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
"Serta percepatan perguruan tinggi Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global," tutur Prof Yuberti.
Salah satu agendanya adalah melakukan kunjungan akademik ke Zhejiang University of Science and Technology, China.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.