Berita Lampung

Mengenal Lebih Dekat Sanggar Tari Umbul Dalom di Pesisir Barat

Lamban atau Sanggar Tari Umbul Dalom adalah salah satu tempat mencetak para penari dan pecinta seni budaya di Pesisir Barat.

Penulis: saidal arif | Editor: Daniel Tri Hardanto
Istimewa
Latihan di sanggar tari Umbul Dalom Pesisir Barat. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Lamban atau Sanggar Tari Umbul Dalom adalah salah satu tempat mencetak para penari dan pecinta seni budaya di Pesisir Barat.

Lamban Tari Umbul Dalom sendiri berada di Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Krui Selatan.

Di tempat ini tidak sedikit generasi muda pencinta seni tari belajar mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.

Ketua Lamban Tari Umbul Dalom Ricard Sambera mengatakan, secara hukum sanggar tari ini berdiri sejak 2020 lalu.

"Pada awal pendirian pelatihannya masih secara nomaden atau berpindah-pindah dari lokasi satu ke lokasi lainnya," ungkapnya, Selasa (26/12/2023).

Namun, setelah tiga tahun berjalan pihaknya memutuskan untuk memfokuskan pelatihan seni tari di Pekon Negeri Ratu Tenumbang.

Atas dedikasi dan keseriusan Ricard bersama timnya untuk mengembangkan seni budaya Lampung, khususnya dalam seni tari, pada tahun 2023 Lamban Tari Umbul Dalom mendapatkan bantuan melalui program bantuan sosial kearifan lokal dari Kementerian Sosial berupa alat musik dan kostum tari.

Selain itu, untuk menopang keberlanjutan Lamban Seni Umbul Dalom Kementerian Sosial juga memberikan bantuan ekonomi produktif berupa modal jalan budidaya ikan air tawar yakni budidaya ikan nila.

Hasil dari ekonomi produktif ini diharapkan mampu menghidupkan keberlangsungan sanggar ke depannya.

"Alhamdulillah pada tahun 2023 ini kita mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial melalui program bantuan sosial kearifan lokal. Tentu kita berharap bantuan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat," ucapnya.

Ricard menuturkan, pendirian sanggar seni Umbul Dalom itu diawali perbincangan bersama rekannya yang melihat kesenian di Pesisir Barat sudah sangat tumbuh secara tradisi, namun unsur kreativitas di dalamnya belum maksimal.

Kurang maksimalnya unsur kreativitas ini di antaranya disebabkan belum adanya komunitas yang fokus bergerak dalam unsur kreativitas seni.

Memiliki latar belakang sebagai penggerak musik tradisional sekaligus lulusan Etnomusikologi ISI Jogjakarta, Ricard merasa memiliki rasa tanggung jawab untuk mengembangkan seni tari di Pesisir Barat 

"Kebetulan istri saya bernama Sucia Aprillia juga merupakan lulusan sarjana seni tari dan musik tradisional. Ini yang membuat kita merasa memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan seni budaya Pesisir Barat, Saya memiliki keahlian di bidang musik, sedangkan istri saya memiliki keahlian di bidang seni tari," ujarnya.

Saat ini tidak kurang dari 40 anak-anak dari Pekon Negeri Ratu Tenumbang belajar seni tari di sanggar seni yang ia dirikan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved