Pilpres 2024

Prabowo Bukan Sosok yang Anti Barat: Kadang Mereka yang Gak Peduli

Ketika itu Prabowo Subianto menyinggung IMF yang sempat dipercaya untuk menjaga kesetabilan termasuk pangan Indonesia. 

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat tiba di agenda dialog capres bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin): Menuju Indonesia Emas 2045, di Djakarta Theater, Jumat (12/1/2024). Prabowo Subianto sebut dirinya bukan sosok yang anti barat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Capres Pilpres 2024 nomor urut 2 Prabowo Subianto mengungkap bahwa dirinya bukan sosok yang anti barat.

Ketika itu Prabowo Subianto menyinggung IMF yang sempat dipercaya untuk menjaga kesetabilan termasuk pangan Indonesia. 

Baca juga: Ganjar Pranowo Janji Bantuan Pendidikan Sampai ke Siswa Madrasah

Baca juga: Anies Mau Buat Badan Khusus Pengelola Urban untuk Antisipasi Urbanisasi

Padahal sudah percaya pada IMF bahwa mereka cinta pada Indonesia. Namun, kata Prabowo Subianto, ternyata tidak.

Prabowo Subianto mengungkapkan itu bukan berarti dirinya anti barat.

Prabowo memastikan dirinya cinta kepada barat. Akan tetapi, lanjut dia, baratlah yang tidak cinta pada Indonesia.

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto membantah kalau dirinya merupakan sosok yang anti barat.

Dirinya justru mengaku mencintai barat meski kerap kali Indonesia terlupakan oleh bangsa barat.

Pertanyaan itu disampaikan Prabowo saat dirinya hadir dalam dialog capres bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), di Djakarta Theater, Jumat (12/1/2024).

Mulanya, Prabowo menyayangkan keputusan pemerintah Indonesia yang terlalu percaya dengan Internasional Monetery Fund (IMF) atau Bank Dunia untuk menjaga kestabilan perekonomian termasuk pangan Indonesia.

Padahal saat itu kata Prabowo sudah ada Badan Urusan Logistik (Bulog) yang bisa mengoperasikan urusan perekonomian tanah air.

"Yang benar waktu itu Bulog melaksanakan suatu operasi suatu operasi pengendalian kalau harga untuk petani kurang baik bisa dikendalikan tapi konsumen di kota juga dijaga," kata Prabowo.

Akan tetapi, pemerintah Indonesia saat itu justru menyerahkan kepercayaan kepada IMF tersebut.

Padahal kata dia, tidak ada kerja sama internasional yang bisa menyelamatkan Indonesia jika terjadi keterpurukan.

"Tetapi waktu itu kita menyerah pada IMF kita percaya bahwa mereka cinta kepada kita, padahal tidak ada, dalam hubungan antar negara tidak ada rasa cinta yang penting itu adalah kepentingan mereka kalau kita ambruk tidak ada urusan bagi mereka," beber dia.

Dalam momen inilah, Prabowo berkelakar kalau pernyataan itu bukan berarti dirinya menolak Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved