Berita Lampung

Hanya 3.000 UMKM di Pringsewu yang Aktif

Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pringsewu mencatat ada sebanyak 3.000 ribu UMKM yang masih aktif.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Kepala Diskoperindag Pringsewu Malian Ayub. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pringsewu - Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pringsewu mencatat ada sebanyak 3.000 ribu UMKM yang masih aktif.

Kepala Diskoperindag Pringsewu Malian Ayub menjelaskan, dalam berdasarkan data dalam tiga tahun terakhir di Kabupaten Pesawaran memiliki sebanyak 20 ribu UMKM dari berbagai sektor.

Namun, hanya 3.000 ribu UMKM yang memenuhi standar.

Standar itu seperti legalitas yang diurus serta produk yang konsisten.

“Sehingga kami menjaring UMKM yang aktif yang tersebar pada sembilan kecamatan di Pringsewu,” kata dia kepada Tribun Lampung, Rabu (17/1/2024).

Malian melanjutkan, dari UMKM yang ada di Pringsewu paling dominan adalah berbentuk produk makanan ringan.

Menurutnya, ada dua jenis bahan baku yang dijadikan produk olahan seperti nabati dan hewani.

“Kalau produk nabatinya ada singkong, talas, ketan dan yang bersumber dari bahan tumbuhan lainnya,” jelas Malian.

“Kalau produk dari hewani ada yang berbahan dari ikan yang dijadikan cemilan,” imbuhnya.

Di Kabupaten Pringsewu, untuk bahan baku olahan hewani terdapat UMKM yang sudah terkenal.

“Rafin’s snack itu sudah terkenal dengan cemilan berbahan kulit ikan,” jelasnya.

Bahkan, produk dari Rafin’s snack tersebut telah dipasarkan ke seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, produk ini telah berhasil menembus pasar ekspor ke Asia.

“Dalam lima tahun terakhir di Pringsewu ada dua UMKM yang menembus pasar internasional, Rafin’s dan Rabani dengan produk kelantingnya,” ucapnya.

Dia melanjutkan, di Pringsewu telah melakukan pelatihan sebanyak 1.000 pelaku UMKM dari dua tahun terakhir ini.

Dengan harapan, produk yang dimiliki oleh UMKM bisa berkualitas dengan rasa yang khas, bahkan bisa memiliki citra pada Kabupaten Pringsewu yang ikonik.

“Kalau produk sudah berkualitas,lalu ditingkatkan dengan pemasaran digitalnya yang baik, untuk mendapatkan pasar yang lebih luas,” pungkas Malian.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved