Berita Lampung

Buntut Penolakan Pasien, DPRD Metro Minta RSUD Ahmad Yani Perbaiki Pelayanan

DPRD Metro meminta kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Metro untuk mengevaluasi kembali pelayanan kepada masyarakat.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary
DPRD Metro meminta RSUD Ahmad Yani Metro mengevaluasi pelayanan buntut penolakan pasien. 

Tribunlampung.co.id, Metro - DPRD Metro meminta pihak RSUD Ahmad Yani Metro untuk mengevaluasi kembali pelayanan kepada masyarakat.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Metro Ancilla Hernani terkait penolakan pasien anak yang mengalami gangguan pernapasan di RSUD Ahmad Yani

Ia meminta RSUD Ahmad Yani segera membenahi pelayanan.

Ia juga berharap masyarakat Metro untuk tetap tenang, fokus pada kondisi pasien, dan memahami keterbatasan rumah sakit, terutama saat kondisi sedang penuh pasien.

“Untuk pihak rumah sakit juga, jadikan kejadian ini sebagai pelajaran. Lakukan evaluasi agar pelayanan bisa lebih baik," kata dia, Jumat (9/2/2024).

Menurutnya, penolakan pasien dimungkinkan bukan yang pertama kali terjadi.

"Karena untuk kejadian yang dirasakan oleh masyarakat ini, mungkin bukan yang pertama kali. Jadi, memang sudah ada beberapa kejadian lain juga yang jadi keluhan soal pelayanan," bebernya.

"Saya harap, pihak rumah sakit bisa lebih bekerja dengan profesional," lanjut dia.

Ancilla juga meminta kepada pihak RSUD Ahmad Yani untuk menempatkan pegawai yang tepat dan berkompeten khusus untuk bagian pelayanan.

Hal ini lantaran pelayanan di rumah sakit adalah tujuannya untuk melayani masyarakat.

“Mungkin penempatan-penempatan karyawan di bagian front office yang tugasnya itu menerima dan melayani masyarakat harus ditempatkan pegawai yang memahami job desk-nya dengan baik," jelasnya.

"Contohnya, sepele mungkin ya, tapi ini penting sekai. Coba pilih pegawai yang wajahnya itu lebih murah senyum, maka akan timbul kesan yang baik dalam pelayanan. Itu bisa dilakukan supaya tidak terjadi miskomunikasi kembali,” sambungnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, pihak RSUD Ahmad Yani Metro harusnya bisa menawarkan pelayanan lainnya apabila pasien di RS sedang penuh.

Seperti dengan menawarkan layanan untuk pindah ke rumah sakit lain.

“Dari awal datang memang sudah panik, kebetulan misalnya ketemu pegawai yang menyebalkan, akhirnya kan tambah kesal. Bed (tempat tidur pasien) penuh, akhirnya kebingungan. Nah, kondisi ini rentan sekali terjadi miskomunikasi atau malah jadi irisan,” ujarnya.

“Saya sarankan, coba tawarkan alternatif lain, misalnya ketika kondisi rumah sakit memang sedang penuh, petugas bisa menawarkan untuk pindah ke rumah sakit lain, dan pihak rumah sakit bersedia menghubungi," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved