Berita Lampung

Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Hipertiroid

dr Ira Laurentika, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan hipertiroid paling sering disebabkan oleh graves disease

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti
dr Ira Laurentika, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan hipertiroid paling sering disebabkan oleh graves disease 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Hipertiroid adalah penyakit yang terjadi karena produksi hormon tiroid yakni triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) berlebihan.

dr Ira Laurentika, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan hipertiroid paling sering disebabkan oleh graves disease

"Graves disease 80 persen diderita oleh wanita," kata anggota PAPDI Cabang Lampung itu, Jumat (9/2/2024).

Graves disease adalah penyakit autoimun yakni penyakit dimana tubuh menghasilkan autoantibodi yang menyerang kelenjar tiroid.

Sehingga menyebabkan kelenjar tiroid membesar dan bekerja lebih banyak, dan akibatnya kelenjar tiroid  menghasilkan lebih banyak hormon tiroid

Selain graves disease, pembesaran nodul tiroid juga menjadi penyebab hipertiroid.

Nodul tiroid adalah benjolan di kelenjar tiroid yang sebagian besar bersifat jinak.

Hingga saat ini penyebab nodul tiroid dan graves disease tidak diketahui secara pasti, namun besar kemungkinan graves disease dan nodul tiroid disebabkan faktor genetik.

Ada beberapa makanan yang dianggap bersifat goitrogen atau menyebabkan benjolan di kelenjar tiroid, namun tidak terbukti secara ilmiah.

Tak hanya itu, penyakit hipertiroid juga bisa disebabkan tiroiditis yakni peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Selain itu tiroiditis juga bisa disebabkan tiroiditis postpartum yakni peradangan pasca melahirkan yang bisa terjadi begitu selesai melahirkan hingga satu tahun setelah melahirkan.

Satu lagi penyebab hipertorid yang jarang terjadi adalah terlalu berlebihan konsumsi yodium.

Tapi kebanyakan orang tidak sadar telah mengonsumsi yodium berlebihan karena yodium dikonsumsi bukan dari makanan, melainkan dari obat obatan tertentu yang mengandung yodium.

Hipertorid mempengaruhi metabolisme tubuh, reproduksi, dan jantung, sehingga hipertiroid akan menyebabkan gejala jantung berdebar-debar, detak jantung cepat, gemetar, dan nafsu makan meningkat namun berat badan turun drastis.

Hipertorid juga bisa menimbulkan gejala diare, kulit lebih basah karena gampang berkeringat akibat tidak tahan dengan udara panas, dan menstruasi jarang atau banyak sekali.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved