Berita Lampung

Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Hipertiroid

dr Ira Laurentika, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan hipertiroid paling sering disebabkan oleh graves disease

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti
dr Ira Laurentika, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan hipertiroid paling sering disebabkan oleh graves disease 

Hipertiroid yang disebabkan oleh graves disease bisa membuat pembesaran dibagian leher karena pembesaran kelenjar tiroid, mata menonjol yang membuat mata kelihatan seperti sedang melotot, dan rambut rontok.

Hipertorid jika dibiarkan akan menyebabkan gagal jantung, mata yang menonjol bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan, berat badan turun, dan gangguan kesuburan

Untuk memastikan pasien mengalami hipertiroid dokter akan memeriksa TSHs, Free T4 atau FT4, dan jika diperlukan T3 total.

"Tapi sebenarnya pemeriksaan TSHs dan FT4 saja sudah cukup," ujar dr Ira.

Jika TSHs rendah dan FT4 tinggi maka dipastikan pasien alami hipertiroid, namun tidak bisa menentukan yang menjadi penyebab hipertiroid.

Penyebab hipertiroid bisa diketahui dengan pemeriksaan tambahan berupa thyroid hormone receptor antibody (TRAb) untuk graves disease.

Untuk nodul tiroid dan tiroiditis dengan pemeriksaan USG, tapi untuk nodul tiroid juga bisa dengan pemeriksaan skintigrafi tiroid.

Pengobatan Hipertiroid

Jika sudah diketahui penyebab hipertiroid maka dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya 

Hipertiroid yang disebabkan oleh penyakit tiroiditis akan diberikan pengobatan berupa obat-obatan yang diminum selama 2-3 minggu atau hingga 1-2 bulan.

"Sebab, tiroiditis biasanya bersifat sementara dan sangat memungkinkan untuk sembuh," ucap dr Ira.

Berbeda dengan hipertiroid yang disebabkan grave disease, yang harus minum obat rutin selama 18 bulan  hingga 2 tahun dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi hipertiroidnya.

Untuk memastikan kondisi hipertiroidnya maka pasien wajib rutin kontrol ke dokter.

Jika hingga 2 tahun atau hingga batas waktu yang ditentukan oleh dokter kondisi hipertiroid tidak ada perubahan maka dokter akan mengambil langkah operasi atau radio active iodine (RAI).

Operasi atau RAI juga bisa dilakukan jika pasien tidak mau minum obat-obatan selama 18 bulan hingga 2 tahun, 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved