SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ajari Siswanya Olah Limbah Sampah

Kegiatan yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini dibuka langsung Kepala SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ahmad Akbar Lubis, S.H.I, M.Pd.

SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ajari Siswanya Olah Limbah Sampah - Kepsek-SMPIT-Al-Fityan.jpg
Istimewa
Kepala SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ahmad Akbar Lubis
SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ajari Siswanya Olah Limbah Sampah - siswa-smpit-bogor-dok.jpg
Istimewa
Siswa kelas 8 SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor, Jawa Barat, peserta kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BOGOR- SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor, Jawa Barat, menggelar kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk siswa kelas 8.

Kegiatan yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini dibuka langsung Kepala SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ahmad Akbar Lubis, S.H.I, M.Pd.

Secara garis besar, kegiatan ini mengedukasi para siswa terkait bagaimana mengelola limbah sampah yang ada dilingkungan sekitar.

Kepala SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Ahmad Akbar Lubis mengatakan, kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap terus meningkatnya limbah sampah di lingkungan masyarakat sehari-hari.

Ahmad Akbar mengatakan, jika tidak ada rasa empati untuk mengatasinya maka lambat laun persoalan sampah ini bisa mengancam kehidupan manusia.

“Sampah yang dihasilkan terus meningkat. Lambat laun, sampah yang dihasilkan akan menjadi pulau sampah dan menjadi sumber masalah baru bagi kesehatan dan lingkungan,” terang Ahmad Akbar Lubis, Jumat (23/2/2024).

Pada kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila itu, siswa diajarkan bagaimana memilah sampah organic dan anorganik.

Baca juga: Event Festival Forward ke-4 SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor Resmi Ditutup

Baca juga: 662 Pelajar Se-Jabodetabek Adu Bakat di Event Forward di SMPIT Al Fityan Boarding School Bogor 

“Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh lingkungan. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh lingkungan,” papar Ahmad Akbar Lubis.

Sampah anorganik ini contohnya adalah sampah plastik, sterofoam, dan lain sebagainya.

Menurutnyam, sampah dari bahan-bahan tersebut akan mengotori lingkungan dan menjadikan tanah tidak subur akibat adanya mikroplastik.

Dia menguarakan, contoh penerapan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" dengan topik "Sampahku Tanggung jawabku", antara lain membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian, membuat karya atau kerajinan dari barang bekas, membuat poster, membuat pupuk kompos dan lain-lain.

“Sebagaimana pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan yang baik ialah sekolah yang mampu mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional,” kata Ahmad Akbar Lubis.

Salah satunya, kata dia, yaitu menanamkan kesadaran kepada peserta didik terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan menumbuhkan jiwa kreatifitas mereka sejak dini.

“Di samping ilmu pengetahuan lainnya yang dipelajari oleh peserta didik di sekolah,” ujarnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved