Banjir di Bandar Lampung

Warga Rajabasa Bandar Lampung Korban Banjir Mengungsi ke Masjid dan Makan Seadanya

150 warga Rajabasa Bandar Lampung korban banjir mengungsi ke Masjid Nurussalam dan makan mie instan sumbangan warga lainnya.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Warga korban banjir di Rajabasa yang mengungsi ke Masjid Nurussalam sedang memasak mie instan, Minggu (25/2/2024). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ketua RT 06, Lingkungan 1, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Sahroni Zakaria mengatakan korban banjir mengungsi ke Masjid Nurussalam.

Ada 150 warga dari 30 KK (Kepala Keluarga) dari Lingkungan 1, Kelurahan Rajabasa, Kec Rajabasa, Bandar Lampung di lokasi tersebut. 

Sementara ini para korban banjir Kelurahan Rajabasa, Bandar Lampung makan mie instan sumbangan dari warga lainnya.

"Ada 150 orang dari 30 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi untuk berlindung ke masjid terdekat dan mereka makan mie instan," kata Sahroni Zakaria, Ketua RT 06, Lingkungan 1, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, saat diwawancarai Tribun Lampung, Minggu (25/2/2024). 

Ia mengaku selain butuh bantuan makanan, korban juga butuh pakaian.

"Masyarakat membutuhkan pakaian, makanan dan ini saja kami saling bahu membahu memberikan bantuan makanan berupa mie instan," kata Sahroni.

"Mungkin kita butuh pakaian dan makanan, karena kembali ke rumah belum bisa masak," kata Sahroni.

Bantuan makanan tersebut baru dari swadaya masyarakat saja yang bahu membahu. 

"Kalau dari pemerintah belum ada, karena mungkin bukan kita saja yang terdampak banjir," kata Sahroni. 

Kejadian banjir tersebut terjadi habis Magrib dan sampai saat ini belum surut.

Ia mengatakan, warga tadi ada 35 orang yang masih terjebak banjir dan sebanyak 65 persen sudah diungsikan yang dipusatkan di masjid.

"Jadi sumber airnya itu dari luapan aliran sungai," kata Sahroni. 

Saat ditanya apakah peristiwa banjir ini sering terjadi, Sahroni mengatakan, belum pernah terjadi sampai seperti ini.

"Kejadian ini baru pertama kali terjadi seperti banjir bandang, biasanya banjir itu biasa saja dan hari ini luar biasa," kata Sahroni. 

"Ketinggian air hampir sedada orang dewasa, ada yang bertahan di atas genteng sebelum di evakuasi," kata Sahroni. 

Masyarakat sengaja menjebol asbes untuk naik ke genteng, karena air sudah sampai ke atas rumah.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved