Santri Ponpes di Lampung Meninggal

Kapolres Lamsel Duga Santri Meninggal karena Dapat Hukuman dari Senior

MF (16) santri Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan diduga meninggal dunia setelah mendapatkan hukuman dari senior.

|
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: taryono
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Selatan - MF (16) santri Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan diduga meninggal dunia setelah mendapatkan hukuman dari seniornya.

MF meninggal dunia di RSUD Bob Bazar Kalianda pada Minggu (3/3) kemarin.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan santri Ponpes Miftahul Huda 606 inisial MF meninggal dunia.

Yusriandi menjelaskan, pihaknya telah memeriksa 11 saksi terkait kasus tersebut.

"Kita sudah periksa 11 orang saksi. Masing-masing 4 dari pelatih pencak silat, 6 orang sesama santri atau teman korban yang juga ikut ekskul pencak silat," kata Yusriandi, Selasa (5/3).

Menurut Yusriandi, dugaan sementara korban MF meninggal karena mendapat mahar (hukuman).

“Mereka menyebutnya mahar. Kalau diartikan seperti hukuman begitu. Itu istilah yang digunakan mereka di pencak silatnya," sambungnya.

Yusriandi menyebut penyebab korban mendapatkan mahar atau hukuman dari seniornya diduga karena korban sempat tidak hadir dalam latihan.

"Menurut keterangan sementara, korban mendapat mahar atau hukuman itu karena korban sempat tidak hadir. Maka dalam aturan mereka, korban diberikan mahar," ujarnya.

"Pada malam itu Sabtu (2/3) sekitar pukul 20.00 WIB korban bersama 6 temannya sedang melakukan latihan persiapan kenaikan sabuk dalam pencak silat yang korban ikuti," sambungnya.

Yusriandi juga menyebut penyebab kematian korban diduga karena ada penganiayaan, yang diduga menggunakan tangan kosong bukan karena benda tumpul.

Diketahui korban MF merupakan anak kedua dari pasangan Ecep Marwan dan Epi Yulita, warga Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.

MF merupakan santri kelas 1 di pondok pesantren Miftahul Huda 606, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.

Acep Marwan ayah MF (16) mengaku mendapat telepon dari pihak Ponpes Miftahul Huda 606 Kaliandapada Minggu (3/3) sekitar pukul 01.30 WIB.

Pihak ponpes meminta Acep Marwan untuk datang ke RSUD Bob Bazar Kalianda lantaran anaknya MF yang merupakan santri ponpes meninggal dunia,

Mulanya, kata Acep Marwan, pihak pondok pesantren tidak menjelaskan maksud dan tujuannya dirinya diminta ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

"Dari pondok tidak menjelaskan tujuannya mau ngapain. Saya cuma diminta datang ke rumah sakit. Lalu setelah sampai di rumah sakit, saya diminta untuk ke UGD. Di sana saya melihat anak saya sudah terbujur kaku," sambungnya.

Saat melihat anaknya telah meninggal dunia, Acep Marwan mengaku tidak kuasa menahan kesedihannya. Sehingga, dia tidak sanggup untuk menatap wajah anaknya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved