Pemilu 2024

Wapres Maruf Amin Minta Pro Kontra Sirekap Selesaikan di Bawaslu atau MK

Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut menanggapi soal pro dan kontra hilangnya tampilan Sirekap dan minta selesaikan di Bawaslu atau MK 

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com
Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut menanggapi soal pro dan kontra hilangnya tampilan Sirekap dan minta selesaikan di Bawaslu atau MK  

"Baik melalui Bawaslu, melalui MK, saya kira bisa seperti itu," ungkap Ma'ruf Amin.

Pengamat Kritik Hilangnya Grafik Sirekap KPU

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati buka suara soal polemik hilangnya grafik perolehan suara di Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Neni menilai hilangnya grafik Sirekap justru menambah kecurigaan terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Untuk itu menurut Neni, KPU harus bergerak cepat jika terdapat masalah teknis dalam Sirekap.

Di antaranya dengan bertanya kepada pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menciptakan teknologi Sirekap untuk rekapitulasi suara Pemilu 2024.

"Seharusnya ketika sudah diketahui bermasalah langsung cepat tanggap menangani hal ini," ucap Neni, dikutip Rabu (6/3/2024).

Neni kemudian mengungkit kecurigaan publik sejak awal pengadaan Sirekap.

Karena dengan dihilangkannya grafik Sirekap, publik akan semakin mencurigai adanya dugaan manipulasi suara di KPU.

"Sejak diketahui Sirekap bermasalah langsung seharusnya lakukan pembenahan secara serius meskipun memang itu hanya alat bantu."

"Menghilangkan chart pie tidak menyelesaikan permasalahan malah justru menambah permasalahan baru," ujar Neni.

Terkait polemik ini, Neni juga menyentil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Neni kemudian meminta Bawaslu untuk mendesak KPU agar grafik perolehan suara di Sirekap segera diperlihatkan seperti semula.

"Bawaslu seharusnya merekomendasikan agar Sirekap tetap bisa dipantau oleh publik karena itu adalah hak publik untuk tahu," katanya.

Meski Sirekap bukanlah acuan rekapitulais secara sah menurut Undang-undang, lanjut Neni, keputusan menghilangkan grafik peroleh suara berpotensi menimbulkan masalah baru.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved