Berita Lampung

Paspor Calhaj Tanggamus Telah Dikirim ke Kanwil Kemenag Lampung

Nursaad selaku Kasi PHO Kemenag Tanggamus mengatakan, paspor yang diserahkan ini merupakan paspor calhaj utama.

Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi
Kasi PHO Kemenag Tanggamus Nursaad. 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Kemenag Tanggamus telah mengirimkan paspor calon jemaah haji ke Kanwil Kemenag Lampung.

Nursaad selaku Kasi PHO Kemenag Tanggamus mengatakan, paspor yang diserahkan ini merupakan paspor calhaj utama.

Untuk paspor calhaj cadangan belum diserahkan ke Kanwil Kemenag sebelum berubah status menjadi utama.

Nursaad mengatakan, dalam pengiriman paspor calon jemaah haji ini juga dilengkapi kode di masing-masing paspor yang ada.

"Karena saat melakukan pengiriman paspor juga kita menggunakan kode untuk mengetahui milik siapa," ucap Nursaad, Selasa (26/3/2024).

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kehilangan paspor milik calhaj.

Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk melakukan pemantauan kepada masa aktif dari paspor tersebut.

Jika ditemukan paspor yang sudah kedaluwarsa, pihaknya akan meminta yang bersangkutan untuk memperpanjang paspor miliknya.

Hal itu karena dalam pembuatan paspor di Imigrasi tidak bisa diwakilkan oleh siapa pun.

Di Tanggamus terdapat satu orang calhaj yang paspornya dinyatakan sudah tak berlaku.

"Sebenarnya expired pada bulan Desember nanti. Tapi karena ada ketentuan masa aktif paspor minimal lebih delapan bulan dari pelaksanaan, jadi itu harus diperpanjang," kata dia.

Dikhawatirkan terdapat calhaj yang tinggal lebih lama di Arab Saudi seperti pengalaman sebelumnya.

Hal tersebut pernah dialami jemaah haji asal Tanggamus yang mengalami sakit cukup para di Arab Saudi.

Jemaah itu dirawat selama beberapa bulan di salah satu rumah sakit di Tanah Suci.

"Paspor ini kita kirim ke Kanwil dan di sana paspor itu di-MRTD," jelasnya.

Tak hanya itu, nantinya paspor calhaj akan dicocokkan dengan biometrik yang ada.

Karena terdapat beberapa kasus, paspor dan biometrik tidak sinkron, sehingga terjadi permasalahan saat keberangkatan calhaj ke Arab Saudi.

"Karena banyak ditemukan antara biometrik dan paspor jemaah tidak sama, jadi kemungkinan ada kekeliruan," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved