Dewi Sandra Bingung Dihujat Usai Suami Sandra Dewi Ditetapkan Tersangka Korupsi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Dewi Sandra mengaku bingung dikira Sandra Dewi setelah kasus korupsi Harvey Moeis terbongkar.

Sejak suami Sandra Dewi ditangkap dan ditahan karena kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun, media Dewi Sandra diserbu oleh warganet.

Ia dikira Sandra Dewi hingga mendapatkan banyak komentar kritik dan hujatan terkait dengan isu tersebut .

Padahal Dewi Sandra dan Sandra Dewi merupakan dua orang yang berbeda.

Kritikan tersebut pun membuat mantan istri Glenn Fredly ini kebingungan.

Pasalnya, ia memang tak mengetahui apapun terkait dengan kasus tersebut.

"Bingung mau bilang apa kecuali ini bulan Ramadan, waktunya taubat, minta ampun, evaluasi dan introspeksi diri," tulisnya di Instagram, dikutip Senin (1/4/2024).

Meskipun sadar bahwa kritikan netizen salah sasaran, Dewi Sandra tetap tak merasa lebih baik.

"Meskipun mendadak salah alamat, tapi bukan berarti saya lebih baik atau suci karena yang ketik ini banyak sekali salah yang Allah tutupi," terangnya lagi.

Lebih lanjut, Dewi meminta netizen untuk lebih menahan diri dan tidak menghakimi orang lain.

Terlebih saat ini, umat muslim sedang menjalani ibadah puasa Ramadan.

"Kalaupun mau menghakimi, pastikan dulu kita tak miliki celah dan noda hitam tersendiri."

"Tak perlu ikut2 gonjang ganjing ujian yang tak tertulis untukmu sang diri," lanjutnya.

Sebagai informasi, suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis jadi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Harvey Moeis langsung ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (17/3/2024) malam.

Pantauan Kompas.com, Harvey keluar dari Gedung Kejagung dengan mengenakan rompi tahanan warna pink khas Kejagung.

Terlihat tangannya juga diborgol.

Dia juga dibawa sejumlah staf Kejagung menuju mobil tahanan.

Harvey tak mengungkapkan sepatah katapun ke awak media.

Dengan penetapan Harvey sebagai tersangka, total ada 16 tersangka dalam kasus ini.

Beberapa tersangka yang sudah ditetapkan adalah inisial MRPT alias RZ selaku Direktur Utama PT Timah Tbk periode 2016-2021 dan tersangka EE alias EML selaku Direktur Keuangan PT Timah Tbk periode 2017-2018.

Selain itu, sejumlah pihak swasta lain, di antaranya crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim selaku Manager PT QSE.

Para tersangka diduga terlibat melakukan perjanjian kerja sama fiktif dengan PT Timah Tbk.

Perjanjian kerja sama fiktif itu dijadikan landasan bagi para tersangka untuk membuat perusahaan boneka guna mengambil biji timah di Kawasan Bangka Belitung.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Virginia Swastika)