Berita Terkini Nasional

Keyakinan Mbah Benu Jadi Dasar Jemaah Aolia Rayakan Lebaran 5 Hari Lebih Awal

Ternyata tak hanya perbedaan hari raya Idul Fitri, jemaah Aolia juga melaksanakan ibadah puasa lebih awal pada 7 Maret 2024.

Kompas.com/Markus Yuwono
Salah satu lokasi Salat Idul Fitri di rumah imam Jemaah masjid Aolia di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). Keyakinan Mbah Benu jadi dasar jemaah Aolia merayakan Idul Fitri lima hari lebih awal. 

Mereka juga merayakan Idul Fitri dengan suka cita bersama keluarga.

Mbah Benu bahkan mengklaim Masjid Aolia juga tersebar hingga ke luar negeri.

Menurutnya, jemaah masjid Aolia tidak didaftar. Namun, dia menyebut ada yang berada di Inggris dan Malaysia.

"Kalau jemaah itu tidak didaftar. Saya tidak tahu jumlah jemaah saya. Banyak, di Kalimantan ada, di Sulawesi ada, di Papua ada, di Inggris ada di Malaysia, di India. Jemaah sini," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Meski Berbeda, Tetap Jaga Kerukunan

Mbah Benu sempat memberikan khotbah setelah menggelar salat Idul Fitri bersama jemaah Aolia.

Dalam khotbahnya, Mbah Benu mengingatkan jemaahnya untuk tetap menjaga kerukunan dengan masyarakat.

"Pesannya saling rukun jaga kesatuan dan persatuan, jangan menyalahkan orang, ya kalau disalahkan salah. Kalau benar malah dia yang untung kita yang jadi tertuduh," kata Mbah Benu, Jumat.

Ia juga mengingatkan agar sesama manusia saling menghormati.

"Baiknya manusia saling menghormati jangan saling membenci. Tadi khotbah saya jangan jadi jangkriknya setan, manusia dengan manusia mau diadu. Jangan mau. Hancur Indonesia, kalau saling bermusuhan," ucap Mbah Benu.

Respons Kemenag

Terkait kejadian ini, Kepala Kantor Kemenang Gunungkidul, Sya'ban Nuroni pun buka suara.

Sya'ban mengatan, pihaknya akan melakukan pendekatan kepada jemaah Masjid Aolia.

"Ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam tentunya kita melakukan pendekatan kepada tokoh agama, agar pengamalan keyakinan, kemudian agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," kata Sya'ban.

Ia berharap, jemaah bisa mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau sesuai dengan anjuran pemerintah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved