Berita Lampung

Pesona Curug Bangkuang Lampung Barat Memudar Akibat Jalan Rusak

Seperti yang terjadi di Curung Bangkuang yang ada di Dusun Semantung, Pekon Basungan, Kecamatan Pagar Dewa, Lampung Barat.

|
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Pesona Curug Bangkuang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kabupaten Lampung Barat memiliki banyak potensi wisata yang perlu digali dan dikembangkan, namun kurang perhatian pemerintah karena belum dikelola secara maksimal.

Seperti tempat wisata yang terjadi di Curung Bangkuang yang ada di Dusun Semantung, Pekon Basungan, Kecamatan Pagar Dewa, Lampung Barat.

Wisata alam air terjun ini sedang menjadi primadona sebab terkenal di media sosial dan di kalangan wisatawan.

Namun, pengelolaan terhadap curug terbilang belum maksimal ditambah saat ini sedang vakum.

Kadus setempat, Siswanto mengaku, sebelumnya destinasi wisata tersebut sempat dikelola pada tahun 2017 hingga 2020.

“Sekitar 2017 itu mulai dikelola. Namun mulai serius dikelola pada tahun 2020. Masyarakat, Pokdarwis dan pemerintah pekon antusias,” 

“Baru-barunya booming malahan datang Covid-19. Akhirnya ditutup dan setelah Covid mulai dikelola lagi cuma enggak seperti dulu,” ujarnya, Sabtu (11/5/2024).

Selain wabah Covid, akses jalan di wilayah setempat juga menjadi permasalahan besar yang dihadapi pihaknya.

“Di sini juga masalah akses menjadi permasalahan. Karena jalannya susah, pengunjung jadi suka ngurungin,” jelasnya.

“Padahal sempat kami cor bagusin segala macem. Tapi balik lagi, karena serba keterbatasan jadi tidak maksimal dan kembali rusak,” terusnya.

Kendati begitu, ia beserta masyarakat setempat berjanji akan kembali mengelola wisata alam air terjun itu lagi.

Sebab menurutnya, curug itu memiliki potensi dan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

“Karena dulu itu bisa sampai ribuan orang yang datang. Sering dipakai untuk trek komunitas gowes dan motor,” sebutnya.

“Komunitas itu tersebar dari mana aja, ada yang dari Tasikmalaya, Bandung, Cilacap, dan lainnya. Sering mereka dulu ke sini,” tambahnya.

Bahkan ia mengklaim, banyak peneliti-peneliti dari luar daerah yang datang untuk meneliti batu-batu yang ada di hutan.

Untuk itu ia berharap agar pemerintah baik pekon, kecamatan, hingga daerah bisa memberikan sumbangsihnya untuk memaksimalkan pengelolaan wisata tersebut.

“Harapannya bisa ada uluran tangan dari pemerintah. Karena kami di sini juga punya keterbatasan,” harapnya.

“Semoga jalannya bisa dibagusin. Sehingga wisatawan yang datang itu enggak takut karena jalan jelek,” pungkasnya.

Walaupun berhenti dikelola, masih ada beberapa wisatawan baik lokal maupun luar daerah yang datang berkunjung.

Salah satunya Orie, pemuda asal Liwa ini mengaku, ia berkunjung karena penasaran akan indahnya curug tersebut.

“Iya ini liburan ke sini karena pengen tahu. Ternyata Lampung Barat punya tempat wisata yang sangat bagus seperti ini,” kata dia.

“Wisatanya sangat menarik. Enggak kalah dari tempat wisata di kabupaten lain atau luar provinsi,” sambungnya.

Kendati demikian, ia juga berharap agar akses jalan menuju lokasi wisata itu bisa diperbaiki demi keamanan dan kenyamanan.

“Karena akses ke sini tadi lumayan menantang. Semoga bisa dibagusin dan menjadi sebuah perhatian untuk pemerintah,” ucapnya.

“Karena tempat seperti ini memang harus kita jaga. Terutama dalam hal kebersihan dan keamanan juga tentunya,” tutupnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved