Bus Study Tour Masuk Jurang

Buntut Bus Siswa Masuk Jurang, Disdikbud Pesisir Barat Imbau Sekolah Tunda Study Tour

Imbauan itu merupakan buntut kecelakaan yang menimpa bus rombongan siswa MIN 1 Pesisir Barat di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Rabu.

Penulis: saidal arif | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Disdikbud Pesisir Barat
Surat edaran Disdikbud Pesisir Barat soal penundaan kegiatan study tour bagi peserta didik. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat mengeluarkan surat imbauan agar satuan pendidikan menunda kegiatan study tour bagi peserta didik.

Imbauan itu merupakan buntut kecelakaan yang menimpa bus rombongan siswa MIN 1 Pesisir Barat di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Rabu (22/5/2024) dini hari.

Lima orang mengalami luka berat setelah bus itu masuk jurang.

Kelima korban tersebut terdiri atas siswa dan guru pendamping. 

Tak lama setelah kecelakaan itu, Disdikbud mengeluarkan surat nomor 400.3.11/1457/IV.01/2024 tentang penundaan kegiatan study tour bagi peserta didik pada 22 Mei 2024.

Surat itu ditujukan kepada kepala satuan pendidikan.

Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Disdikbud Pesisir Barat Marnentinus, satuan pendidikan PAUD, TK, SD, dan SMP diimbau untuk menunda study tour hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Dengan adanya kecelakaan study tour di Kabupaten Pesisir Barat khususnya, maka kami mengimbau satuan pendidikan agar menunda pelaksanaan study tour sampai batas waktu yang tidak ditentukan," tulis surat itu.

Kasi Pendidikan Islam Kemenag Pesisir Barat Ahmad Khotob mengatakan, pihaknya turut prihatin atas peristiwa yang menimpa rombongan siswa MIN 1 Pesisir Barat.

"Tentu kita akan mengevaluasi kegiatan study tour ini. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dan kita akan mencari formula yang baik demi kebaikan madrasah ke depannya," ungkapnya.

Sebelumnya pihaknya juga telah mengimbau madrasah agar tidak melaksanakan kegiatan study tour, sama seperti imbauan yang dikeluarkan oleh Disdikbud.

Namun, imbauan tersebut baru sebatas lisan.

"Kalau secara tertulis memang belum, tapi kalau secara lisan memang sudah kita wanti-wanti agar tidak melaksanakan kegiatan study tour," ucapnya.

Kendati demikian, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa kegiatan study tour ini merupakan bagian dari tradisi.

Pihak sekolah meyakinkan kegiatan tersebut bisa dipertanggungjawabkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved