Bus Study Tour Masuk Jurang

Satu Korban Kecelakaan Bus Study Tour SD MIN 1 Pesisir Barat Dirujuk ke RS Mitra Husada Pringsewu

Satu pasien kecelakaan bus study tour SD MIN 1 Pesisir Barat di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Tanggamus, dirujuk ke rumah sakit lain.

Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/dickey ariftia abdi
Foto pasien yang dirawat di RSUD Batin Mangungan, Kamis (23/5/2024). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Satu pasien kecelakaan bus study tour SD MIN 1 Pesisir Barat di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Tanggamus, Lampung, dirujuk ke rumah sakit lain.

Kasi Pelayanan RSUD Batin Mangungan Tanggamus, Desi mengungkapkan, pasien yang ditujukan ke rumah sakit lain bernama Yuliarti (30).

Lanjut Desi, pasien tersebut dirujuk oleh RSUD Batin Mangungan Tanggamus ke RS Mitra Husada Kabupaten Pringsewu, Lampung.

"Pasien dirujuk kemarin dengan menggunakan mobil pribadi," ucap Desi, Kamis (23/5/2024).

Pasien Yuliarti mengalami patah tulang di tangan bagian kirinya.

Sehingga pihak dari RSUD Batin Mangungan Tanggamus harus melakukan rujukan tersebut.

Pasalnya di RSUD Batin Mangungan hingga saat ini belum memiliki dokter spesialis tulang.

"Mereka dirujuk karena kita tidak memiliki dokter spesialis tulang," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, satu unit bus pariwisata yang mengangkut rombongan study tour SD MIN 1 Pesisir Barat alami kecelakaan, pada Rabu (23/5/2024), sekitar pukul 01.30 WIB.

Menurut keterangan Dokter RSUD Batin Mangungan, Risdianto, terdapat enam pasien yang dibawa ke RSUD Batin Mangungan Tanggamus.

Enam orang korban kecelakaan ini dibawa sekitar pukul 02.00 WIB.

Risdianto juga mengungkapkan, dari enam korban yang dilarikan ke RSUD Batin Mangungan, dua orang diantaranya merupakan anak-anak.

Dua anak-anak yang dilarikan ke RSUD Batin Mangungan Kecamatan Kota Agung bernama Dede dan Yoga.

Masing-masing anak masih berusia 12 tahun.

Dimana kedua anak tersebut mengalami luka di bagian wajah mereka.

Kemudian untuk empat korban lainnya bernama Yuniarti, Indillah, Mukhlis, dan Jamaluddin.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Tanggamus Iptu Ridwansyah saat dikonfirmasi mengenai kecelakaan mengatakan, lokasi kecelakaan memang minim penerangan.

"Di lokasi kejadian kecelakaan kondisi jalan menurun dan menikung, ditambah lagi jalan yang gelap," ujar Iptu Ridwansyah mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser.

Ia juga mengatakan, pada saat itu rem bus pariwisata itu mengalami macet atau tidak berfungsi.

"Antara sang sopir mengetahui atau tidak, roda depan bus mengalami macet rem atau tidak berfungsi," jelasnya.

Sehingga mobil tersebut terjerembab ke dalam jurang yang dalamnya kurang lebih 20 sampai 50 centimeter.

Beruntung, mobil tersangkut di pohon sehingga tidak terjerembab masuk ke jurang yang lebih dalam.

Dirinya juga mengungkapkan, total terdapat 45 orang penumpang yang berada di dalam bus pariwisata tersebut.

45 orang penumpang itu sendiri terdiri dari 13 orang guru dan 24 orang murid.

Selain itu, terdapat empat orang anggota keluarga dewan guru beserta sopir dan kenek mobil pariwisata.

Kemudian di dalam bus pariwisata itu juga terdapa dua anggota EO yang ikut dalam rombongan bus tersebut.

(Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved