Berita Lampung

Tiga Mahasiswa Asal Lampung Wisuda di Yaman, Raihan Ingin Lanjut Ambil Magister

‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China’ adalah motivasi untuk menuntutilmu agama meskipun sangat jauh tempatnya.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
Dok Istimewa
WISUDA - Tiga pemuda asal Lampung saat prosesi wisuda di Universitas Al Ahgaf, Yaman, Jumat (31/5). Tampak Ahmad Raihan Lc (kanan), Sayyid Ja’far Shodiq Alaydrus Lc (tengah), dan Vialy Ricky Lc (kiri). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - ‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China’ adalah motivasi untuk menuntutilmu agama meskipun sangat jauh tempatnya.

Sebab, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi tiap umat Islam.

Terlebih ayat pertama Alquran sendiri memerintahkan umat muslim untuk membaca atau belajar.

Semangat untuk mempelajari ilmu agama itu juga yang berhasil menghantarkan Ahmad Raihan Lc menjadi sarjana di Universitas Al Ahgaf, Yaman.

Pemuda asal Way Kandis, Bandar Lampung ini resmi mendapat gelar Sarjana Ilmu Syariah, pada 30 Mei 2024 kemarin.

Namun ternyata Raihan tak sendirian.

Ia diwisuda bersama dua temannya, yakni Sayyid Ja’far Shodiq Alaydrus Lc asal Lampung Timur yang berhasil menjadi sarjana Ilmu Hadist, dan Vialy Ricky Lc, asal Gedong Air, Bandar Lampung, yang meraih gelar sarjana Imu Syariah.

Kepada Tribun Lampung, Raihan menceritakan dirinya mulai belajar ilmu agama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, sejak usia 12 tahun.

Enam tahun belajar agama di pondok pesantren, membuat Raihan makin berminat untuk menuntut ilmu ke luar negeri.

Setelah berkonsultasi dengan ustaz pembimbingnya di pondok pesantren, Raihan akhirnya memutuskan untuk mengikuti ujian beasiswa masuk Universitas Al Ahgaf, Yaman.

"Saya mondok di Lirboyo selama 6 tahun, sejak masuk SMP. Setelah belajar di sana, guru kemudian menyarankan agar melanjutkan kuliah di Universitas Al Ahgaf," ungkap Raihan kepada Tribun Lampung, Sabtu (1/6/2024).

Usaha Raihan tak sia-sia. Setelah mengikuti serangkaian tes, ia akhirnya dinyatakan lulus dan mendapat beasiswa dari kampus yang diimpikannya.

"Saya berangkat ke Yaman pada akhir 2018. Selama di sini, kami mendapat beasiswa dari kampus," ucapnya.

Selama menjadi mahasiswa di Yaman, banyak suka duka yang dirasakan Raihan dan teman-temannya, sesama mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri.

"Dukanya karena jauh dari orang tua, Lebaran dan puasa sendiri. Tapi kami banyak belajar di sini. Kami mahasiswa Indonesia di sini mengurus semua sendiri. Inginnya pemerintah memperhatikan kami, setidaknya memantau," imbuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved