Pemadaman Listrik

Akademisi Itera Soroti Listrik di Lampung yang Blackout

Akademisi Institut Teknologi Sumatera (Itera) ikut menyoroti tentang kelistrikan di Lampung yang blackout atau padam listrik. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: taryono
Dok Itera
Dosen Teknik Elektro Itera Syamsyarief Baqaruzi.(Dok Itera). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Akademisi Institut Teknologi Sumatera (Itera) ikut menyoroti tentang kelistrikan di Lampung yang blackout atau padam listrik. 

Dosen Teknik Elektro Itera Syamsyarief Baqaruzi mengatakan, pihaknya menyoroti blackout hingga ke wilayah Sumatera merupakan peristiwa luar biasa yang disebabkan oleh berbagai faktor eksternal dan internal. 

"Gangguan ini menyebabkan dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan masyarakat," kata Dosen Teknik Elektro Itera  Syamsyarief Baqaruzi, Rabu (5/6/2024). 

Ketua Tim Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Provinsi Lampung ini mengatakan, pihaknya menilai blackout sejak kemarin disebabkan oleh faktor eksternal ataupun internal. 

"Berdasarkan informasi yang tersedia dari rekan PLN dan sosial media, gangguan terjadi pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Linggau – Lahat," kata Baqaruzi.

Ia mengatakan, kejadian ini menyebabkan kondisi kelistrikan di Sumatera terganggu. 

Menurutnya, sistem transmisi Linggau ini merupakan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatra. 

Sistem ini dirancang untuk menjaga keandalan pasokan listrik. Sehingga sistem kelistrikan menjadi lebih stabil dan efisien.

Ia mengatakan, program Tol Listrik Sumatera 275 kV telah diresmikan sejak Juni 2019 dan dinyatakan layak beroperasi.

Dengan mengantongi Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) yang telah di verifikasi oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM.

"Tol Listrik Sumatera merupakan backbone penyaluran energi listrik dari sistem Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya," kata Baqaruzi. 

Disebut Tol Listrik Sumatera diketahui membentang di sepanjang jalur Lahat - Lubuk Linggau - Bangko - Muara Bungo - Kiliranjao - Paya Kumbuh - Padang Sidempuan - Sarula - Simangkok - Galang dengan panjang 2.866 kilometer sirkit (kms). 

Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah.

Dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik yang ada di Sumatera Selatan menuju ke arah utara Sumatera. 

Hal ini ke depan akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Pulau Sumatera juga meningkatkan keandalan. 

Karena sudah terinterkoneksinya listrik dari Selatan hingga Utara Sumatera. 

“Dalam mengatasi ketidaknormalan yang terjadi, selalu dilakukan pemeliharaan rutin oleh rekan-rekan PLN yang bekerja di bagian operasional," kata Baqaruzi. 

Kemudian unit Pusat Pengatur Beban sesuai dengan code conduct dan pedoman operasional yang saya yakin selalu dan rutin dilakukan oleh teman-teman PLN.

Hal tersebut mengacu pada pedoman terhadap Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 20 Tahun 2020, tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code).

Kasus di Provinsi Lampung, menurut Baqaruzi, dari sisi pemeliharaan yang tepat dan teratur sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan besar seperti ini. 

Pembangkit tenaga listrik yang ada di Lampung sudah cukup memenuhi beban puncak di Provinsi Lampung itu sendiri. 

Namun, beberapa jenis pembangkit memang merespons dengan lambat atau membutuhkan waktu untuk meningkatkan outputnya, seperti pembangkit jenis PLTU. 

“Sistem pengendalian dan pengaturan beban mungkin tidak dirancang untuk dengan cepat mengalihkan pasokan listrik dari pembangkit lokal ke jaringan yang lebih luas," kata Baqaruzi. 

Dibutuhkan percepatan program transmisi 275 KV dengan pembangkit-pembangkit mini tersebar untuk membantu menopang sebagian daerah yang masih belum teraliri listrik.

Selain itu, peremajaan beberapa aset PLN mulai dari area pembangkitan, transmisi, dan distribusi.

Serta respons terhadap teknologi baru dalam modernisasi perangkat yang bertugas sebagai tulang punggung kelistrikan sangat diperlukan. 

Langkah-langkah seperti menambah kapasitas gardu induk dan mengembangkan fasilitas penyimpanan energi.

Seperti baterai besar untuk menyimpan surplus energi dan melepaskannya saat dibutuhkan dapat menjadi solusi.

Sebagai dosen dengan kelompok keahlian tenaga elektrik dan kendali, Baqaruzi menyebut, pemulihan dari blackout listrik tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat. 

Karena beberapa alasan teknis dan operasional yang kompleks. Identifikasi penyebab gangguan.

Terutama pada saluran transmisi yang lebih kompleks, membutuhkan waktu. 

Sistem kelistrikan terdiri dari banyak komponen yang saling berhubungan, dan gangguan pada satu bagian bisa mempengaruhi bagian lainnya. 

"Bagi saya PLN telah melakukan langkah yang tepat dengan melakukan penormalan kelistrikan area distribusi secara bertahap untuk menghindari lonjakan beban yang bisa menyebabkan gangguan tambahan,” kata Baqaruzi. 

Proses ini, meskipun memakan waktu yang cukup lama, penting untuk memastikan stabilitas dan keamanan sistem kelistrikan. 

Untuk mengatasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa, diperlukan perbaikan dan peningkatan sistem kelistrikan.

Termasuk pemeliharaan rutin, percepatan program transmisi, pengembangan fasilitas penyimpanan energi, dan modernisasi perangkat kelistrikan. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sistem kelistrikan dapat menjadi lebih stabil dan andal.

Serta mampu merespon dengan cepat terhadap gangguan yang terjadi. 

Baqaruzi mengatakan, pihaknya menilai untuk mengatasi dan mencegah terulangnya blackout sangat penting. 

Sebab blackout sangat berdampak pada semua sektor, baik pemerintahan.

Termasuk rumah sakit, pendidikan, UMKM, manufaktur, ritel, perkantoran, dan terutama sektor telekomunikasi yang sangat bergantung pada energi listrik. 

Kerugian terjadi pada berbagai sektor ini, mengganggu operasional dan menyebabkan kerugian finansial yang cukup signifikan biarpun terjadi dalam kurang dari 24 jam.

Meskipun, ada juga beberapa pihak yang diuntungkan, seperti penjualan genset dan bisnis hotel.

Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi rekan-rekan PLN di lapangan ataupun yang terlibat langsung.

Terutama dalam pemenuhan kondisi optimal dan normal dalam kondisi blackout kelistrikan Pulau Sumatera. 

"Saya berharap selalu memberikan informasi terupdate kepada masyarakat," kata Baqaruzi. 

“Apabila dibutuhkan investasi dalam modernisasi pembangkit listrik yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensinya, atau teknologi terbaru lebih mampu merespon dengan cepat terhadap perubahan beban dan perangkat-perangkat perlu diganti oleh manajemen sampaikan kepada kami masyarakat," kata Baqaruzi.

Sehingga kita semua masyarakat dapat menikmati listrik yang ekonomis, layak dan andal untuk menggerakkan roda perekonomian,” kata Baqaruzi.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved