Pemadaman Listrik

Anggota DPRD Midi Ismanto Mengaku Kaget, Ternyata Lampung Belum Mandiri Listrik

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Midi Iswanto mengaku kaget ternyata pasokan listrik Provinsi Lampung masih bergantung dengan Sumatera Selatan

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Midi Iswanto. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Midi Iswanto mengaku kaget ternyata pasokan listrik Provinsi Lampung masih bergantung dengan Sumatera Selatan.

Sebab, Midi menilai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini, semestinya Provinsi Lampung bisa mandiri dalam menyuplai kebutuhan masyarakatnya.

"Saya syok ternyata listrik Lampung ini belum mandiri dan bergantung dengan Sumatera Selatan, makanya bisa kena mati lampu masal seperti kemarin," kata Midi Iswanto di DPRD Provinsi Lampung, Jumat (7/6/2024).

Anggota fraksi Demokrat ini menjelaskan, Provinsi Lampung memiliki potensi besar dengan banyaknya waduk yang dijadikan PLTA seperti di Tanggamus.

Selain itu, Lampung juga memiliki banyak pembangkit listrik seperti di Tarahan Lampung Selatan, Lampung Barat, dan sejumlah daerah lainnya.

Namun, Midi merasa heran lantaran Lampung hingga kini belum mandiri dalam hal kelistrikan.

"Lampung sudah punya banyak waduk besar untuk PLTA, induk gardu juga banyak yang besar, tapi kenapa Lampung belum mandiri," kata Midi 

"Kami akan minta penjelasan ke PLN apakah Lampung ini masih belanja arus. Kemudian status dengan Lahat itu seperti apa juga akan kami tanya ke PLN," tambahnya.

Midi pun mengatakan, Lampung dahulu memiliki Koperasi Listrik Pedesaan (KLP) Sinar Siwo Mego (SSM), Metro/Lampung Tengah yang menjadi penyuplai listrik

Namun, koperasi tersebut ditutup pada tahun 2011 lantaran banyak keluhan pelanggan karena seringnya mati listrik.

"Saat itu saya adalah Anggota DPRD Lampung Tengah dan menjadi Ketua Pansus peralihan KLP SSM ke PLN, di mana peralihan itu dilakukan karena penjualannya terlalu tinggi," ucap Midi.

"Jadi saat itu KLP SSM belanja ke PLN dan diteruskan ke pelanggan, sehingga biaya tinggi, konsumen juga mengeluh karena sering mati," tambahnya 

Hal itu kata Midi, yang membuat pihaknya kemudian mendorong agar pengelolaan koperasi listrik tersebut dikelola PLN.

"Tapi ketika sudah dikelola PLN ternyata masih begini, kan saya jadi malu," ucap Midi.

Midi melanjutkan, semestinya Komisi IV DPRD Lampung hari ini menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PLN UID Lampung, Dinas ESDM, dan YLKI Lampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved