Berita Terkini Nasional

Amarah Warga Meledak Usai Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Janda Muda di Wonogiri

Amarah warga meledak usai polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan janda muda di Wonogiri, sampai akhirnya warga membakar rumah pelaku.

Istimewa/Polres Wonogiri
Warga saat membongkar kuburan tempat ditemukannya kerangka manusia di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, pada Senin (22/4/2024). Amarah warga meledak usai polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan janda muda di Wonogiri, sampai akhirnya warga membakar rumah pelaku. 

Tribunlampung.co.id, Wonogiri - Amarah warga meledak usai polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan janda muda di Wonogiri, sampai akhirnya warga membakar rumah pelaku.

Video warga ramai-ramai merusak dan membakar rumah pelaku pembunuhan janda muda di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, itu beredar Kamis (13/6/2024).

Diketahui, kasus pembunuhan janda muda berinisial KM (28) asal Desa Bendosari, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, diduga dilakukan oleh Supriyanto (44).

Bahkan Supriyanto secara keji membakar KM usai dibunuh dan kerangkanya dikubur di belakang rumahnya yang berada di Dusun Kembang RT 01 RW 03 Desa Setren Kecamatan Slogohimo.

Saat wartawan TribunSolo.com ke lokasi, benar saja, rumah Supriyanto itu sudah jadi puing-puing.

Coretan bekas kemarahan warga masih terlihat di tembok-tembok rumah.

Tapi, kepolisian bungkam terkait adanya peristiwa itu.

Sejumlah warga di sekitar lokasi yang ditemui TribunSolo.com pun menghindar ketika ditanya.

Peristiwa amuk warga ini diduga terjadi siang hari.

Itu karena pada hari yang sama, paginya, polisi masih sempat menjalankan rekonstruksi kasus pembunuhan di sana.

Kades Setren, Wisnu Jatmiko, membenarkan adanya peristiwa warga membakar rumah Supriyanto.

Menurutnya, ia sempat ke rumah itu pagi hari, menyaksikan rekonstruksi kepolisian.

"Tadi saat rekonstruksi baik-baik saja, tapi setelah itu saya balik ke kantor desa," kata Wisnu.

Selain dibakar, rumah pelaku juga penuh coretan dari massa.

Dari video yang beredar, coretan itu di antaranya "Jangan sampai ada korban selanjutnya" dan "The legend of biadab" dan sejumlah coretan lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved