Berita Lampung

Yayasan Alfian Husin Gelar FGD, Usung Tema 'Lampung Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045'

FGD yang digelar Yayasan Alfian Husin itu berlangsung di Hurun Marriot Resort and Spa, Pesawaran, Sabtu (15/6/2024).

|
Yayasan Alfian Husin Gelar FGD, Usung Tema 'Lampung Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045' - FGD-dok.jpg
Istimewa
Yayasan Alfian Husin menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema "Lampung Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045”, Sabtu (15/6/2024).
Yayasan Alfian Husin Gelar FGD, Usung Tema 'Lampung Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045' - Suasana-FGD-Yayasan-Alfian-Husin-dok.jpg
Istimewa
Suasana Focus Group Discusion yang digelar Yayasan Alfian Husin, Sabtu (15/6/2024).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pesawaran- Yayasan Alfian Husin menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema "Lampung Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045”.

FGD yang digelar Yayasan Alfian Husin itu berlangsung di Hurun Marriot Resort and Spa, Pesawaran, Sabtu (15/6/2024).

Ketua Panitia Pelaksanaan FGD, Dr. Faurani I Santi Singagerda, S.E., M.Sc, saat membuka acara mengatakan, FGD ini merupakan forum penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam pembangunan Provinsi Lampung.

Menurutnya, forum FGD bisa menjadi sarana untuk berdiskusi dan memberikan masukan konstruktif demi kemajuan daerah khususnya Provinsi Lampung.

"Tujuan utama FGD ini adalah mengumpulkan pandangan, saran, dan kontribusi dari berbagai kalangan untuk memajukan Provinsi Lampung, selaras dengan visi Indonesia Maju 2045," ujar Faurani.

Dia mengutarakan, sejauh ini Provinsi Lampung memiliki potensi besar di bidang pertanian, perikanan, dan pariwisata, yang dinilainya telah menunjukkan banyak kemajuan selama beberapa tahun terakhir. 

"Meski demikian, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi, seperti ketimpangan ekonomi, kerusakan lingkungan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Alfian Husin, Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A., yang merupakan inisator dari kegiatan FGD tersebut.

Selama periode 2019-2023, Provinsi Lampung telah mengalami peningkatan signifikan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pengeluaran per kapita, dan penurunan angka kemiskinan. 

Andi mengutatakan, pembangunan infrastruktur, peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta berbagai program pemberdayaan masyarakat merupakan beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan Lampung yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

Andi Desfiandi juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan semua warga Lampung dapat merasakan manfaat pembangunan. 

Dia mengajak semua peserta FGD untuk secara aktif memberikan ide, solusi, dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk kemajuan Provinsi Lampung

"Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, strategi pembangunan yang disusun harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan secara berkelanjutan dan inklusif," papar Andi.

Di penghujung sambutan, Andi mengucapkan terima kasih kepada seluruh narasumber dan peserta yang telah hadir dan berpartisipasi dalam FGD ini. 

"Semoga diskusi dalam forum FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat dan dapat diimplementasikan dengan baik demi kemajuan Provinsi Lampung dan Indonesia,” tandas Andi Desfiandi.

Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk narasumber dari berbagai sektor dan peserta yang antusias memberikan kontribusi demi masa depan Lampung yang lebih cerah.

Dalam FGD, berbagai pemangku kepentingan berkumpul untuk membahas pembangunan dan potensi Provinsi Lampung

Acara ini menghadirkan beberapa tokoh terkemuka.

Diantaranya, Ardiansyah, tokoh pers di Lampung.

Pria yang biasa di sapa Bang Aca itu menyoroti pentingnya perubahan dalam pendekatan manajerial dan kepemimpinan di Provinsi Lampung.

Menurut Ardiansyah, Lampung membutuhkan seorang pemimpin yang mampu berperan sebagai pemasar (marketer), bukan hanya fokus pada angka-angka formal, tetapi juga mengoptimalkan potensi daerah.

Dia menilai, Lampung tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri untuk menghidupkan potensinya.

Untuk itu, dibutuhkan seorang pemimpin yang melihat dan memahami kebutuhan serta mampu memasarkan keunggulan daerah ini.

Ardiansyah percaya bahwa penyelesaian masalah manajerial adalah kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan di Lampung, terutama yang berkaitan dengan regulasi. 

"Jika permasalahan manajerial ini dapat diatasi, maka berbagai masalah di Lampung akan terselesaikan. Seorang pemimpin harus berani mengambil sikap tegas dalam hal ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Ardiansyah menekankan pentingnya pelibatan praktisi dalam pengambilan keputusan besar. 

"Harus melibatkan praktisi untuk mengambil langkah besar, tidak hanya mengandalkan akademisi saja," pungkasnya.

Ary Meizari Alfian, Ketua APINDO Lampung, memaparkan pentingnya pemetaan data awal potensi daerah, menentukan skala prioritas dan lokasi untuk berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. 

Ia juga menekankan perlunya konektivitas dan distribusi yang baik, mengingat masalah transportasi yang mahal akibat jalan rusak. 

Menurut Ary, dana pemerintah harus digunakan secara efektif untuk pembangunan, karena kemampuan daerah saat ini belum mencukupi.

Ary Meizari Alfian menegaskan bahwa keseriusan pemerintah dalam pembangunan dapat dilihat dari besaran anggaran yang dialokasikan. 

Dana CSR, dana pemerintah pusat, investor, BUMN, dan BUMD perlu dikelola dengan baik. 

Ia juga menyerukan perubahan regulasi agar lebih mudah diimplementasikan dan tidak menghambat pembangunan. 

Ary mencontohkan sektor pariwisata yang masih kurang dalam publikasi dan promosi, serta mengusulkan konsolidasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan untuk membuat paket wisata yang menarik.

Selphie Bong, CEO Hurun Marriot Resort & Spa, berbicara tentang pentingnya desa mandiri yang mampu meningkatkan potensi SDM, alam, dan infrastruktur. 

Ia menekankan perlunya perubahan mindset dengan keterbukaan dan saling mendukung antar tetangga. 

Menurutnya, Lampung memiliki potensi alam yang besar, mirip dengan Bali, yang bisa dimanfaatkan melalui konsep "farm to table". 

Selphie juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai instansi untuk memajukan Lampung.

FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk kemajuan Provinsi Lampung

Semua pihak sepakat bahwa kolaborasi dan kontribusi aktif dari seluruh pemangku kepentingan adalah kunci utama untuk mencapai tujuan ini. (*)

(Tribunlampung.co.id/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved