Berita Lampung

AIESEC Universitas Lampung Gelar Seminar Ramah Lingkungan Impact Circle 9.0

AIESEC Universitas Lampung menggelar seminar ramah lingkungan yang bertajuk Impact Circle 9.0

Penulis: Virginia Swastika | Editor: taryono
Humas Universitas Lampung
Foto owner dan praktisi hidroponik Lampung, Wahidin memaparkan metode tanam hidroponik 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - AIESEC Universitas Lampung menggelar seminar ramah lingkungan bertajuk Impact Circle 9.0, pada Sabtu (15/6/2024).

Acara yang diselenggarakan di Gedung D1.1 Fakultas Hukum tersebut bertemakan Green Youth Own Space: Crafting Sustainable for Better Cities.

AIESEC sebagai organisasi kepemudaan yang bergerak pada bidang pengembangan kepemimpinan dan pengembangan potensi anak muda menyelenggarakan seminar tersebut untuk belajar dan berdiskusi seputar sustainable development goals (SDGs).

Dalam hal ini, seminar Impact Circle 9.0 fokus pada poin SDGs nomor 11, yakni kota dan komunitas yang berkelanjutan.

Pada kegiatan seminar tersebut, AIESEC Universitas Lampung menghadirkan dua narasumber, yaitu Merylia selaku fungsional perencanaan Bappeda Provinsi Lampung dan Wahidin selaku owner dan praktisi hidroponik Lampung.

Diketahui sebanyak 220 peserta, terdiri dari siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan universitas di Bandar Lampung yang menghadiri acara ini.

Merylia memaparkan topik mengenai pentingnya membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.

Hal ini pun termasuk dengan menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) untuk perempuan dan anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

Menurut Merylia, pembangunan tersebut membutuhkan peran dari pemerintah dan masyarakat, terutama generasi muda untuk menjaga RTH.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan penanaman pohon dan penyediaan RTH privat.

Sementara itu, Wahidin mengungkapkan tentang alternatif bertanam yang lebih ramah lingkungan.

Dalam hal ini, dia menawarkan metode tanam secara hidroponik lantaran dinilai lebih efisien dan beragam.

Sistem yang dipakai pada tanaman hidroponik meliputi Nutrient Film Technique (NFT), Deep Flow Technique (DFT), Floating System (Rakit Apung), Fertigation (Fertigasi Tetes), Dutch Bucket System, Wick System (Sistem Sumbu), Ebb and Flow (Pasang Surut), Verticulture (Vertikultur), dan Aeroponics System.

Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik mencakup golongan tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayur, buah, hias, pertamanan, dan obat-obatan.

Kegiatan pun lantas disambung dengan diskusi dan sesi presentasi kelompok terkait dengan berbagai topik lingkungan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved