Lifestyle

Jeni Rahmawati Aktif Menyiarkan Kampanye Anti Kekerasan di Forum Puspa Lampung

Jeni Rahmawati hadir sebagai salah satu aktivis yang memperjuangkan keadilan bagi kaum termarjinalkan.

Penulis: Fenty Novianti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Jeni Rahmawati. 

Mulai dari masyarakat desa seperti ibu-ibu PKK dan para perangkat desa, lalu mereka memiliki program kerja bekerja sama dengan beberapa komunitas, jurnalis, sampai sekolah hingga tingkat universitas.

Mereka biasanya melakukan diskusi publik di Bandar Lampung, tetapi tak hanya daerah kota saja para aktivis perempuan dan anak juga kerap melakukan sosialisasi di berbagai daerah seperti Lampung Timur, Tanggamus dan Pringsewu.

Edukasi Pencegahan Kekerasan

Para aktivis perempuan gencar melakukan edukasi tentang pentingnya pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak serta tata cara pelaporan jika terjadi tindak kekerasan.

Jeni menuturkan dengan adanya organisasi atau forum perempuan yang masif, para korban berani melapor tentang kekerasan yang dialaminya. Sementara menurut data dari SIMFONI PPPA, Forum Puspa ini juga membawa dampak signifikan.

“Perubahan paradigma dan mindset korban menjadi berani dilihat dari banyaknya pelaporan menurut data SIMFONI PPPA, sekarang datanya meningkat banyak yang melaporkan, lalu ada kemajuan dari orang- orang yang tidak berani melaporkan lalu berani melaporkan, yang awalnya tidak tahu harus melakukan apa akhirnya tahu,” jelasnya.

Lila-liku Aktivis Perempuan

Seiring dengan perjalanan karirnya, Jeni juga mengalami berbagai lika-liku menjadi seorang aktivis perempuan. Berbagai cacian dan cemoohan kerap menghujaninya. Kendati demikian, ia tak pantang mundur sebab berpegang teguh terhadap prinsip untuk selalu berada di pihak korban.

“Saya perempuan. Saya juga pernah menjadi salah satu yang termarjinalisasikan, atau bahkan pernah menjadi korban. Selama ini saya membela perempuan, hanya cacian dan cemooh yang kami terima selain itu sulitnya adalah memberikan pemahaman kepada korban yang enggan melaporkan karena katanya aib," katanya.

"Kemudian juga beberapa pihak yang terlalu melebih lebihkan membuat pemberitaan yang berdampak membuat korban merasa terpojokkan. Ini menjadi kendala bagi kami yang mendampingi,” terusnya.

Tumbuh dari Organisasi

Jeni merupakan wanita yang suka berorganisasi. Ia tumbuh melalui organisasi yang membesarkannya. Tak heran, ia kerap mendapat penghargaan dan prestasi dalam bidang yang ditekuninya.

“Saya memiliki hobi membaca buku, diskusi dan menulis. Saya pernah berprestasi pada saat SMA memenangkan lomba cipta baca puisi tingkat provinsi. Pada saat sarjana lulusan terbaik tingkat universitas dan tingkat fakultas,” selorohnya.

“Di Lazismu, saya berhasil melakukan fundraising sumur wakaf untuk ponpes tembus Rp 1,5 miliar. Pada tahun 2020 jadi koordinator relawan dan demokrasi dibagian kelompok marjinal, saat ini saya menjabat sebagai Manajer Area di Lazismu Provinsi Lampung, saya aktif di pimpinan Nasyiatul Asiyiyah, Forum Puspa, kemudian di BMOIWI, dan saya sebagai seorang istri,” tuturnya. 

Istri Sekaligus Wanita Karir

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved