Tetap Stylish dengan Baju Thrifting

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Thrifting hingga saat ini masih menjadi trenfashion masyarakat di kalangan muda, terutama kalangan Gen Z.

Berbelanja pakaian bekasi mpor memang tengah digemari, tak terkecuali di Bandar Lampung.

Thrifting dapat berupa barangapa saja, namun yang paling ramai yakni thrift pakaian.

Bisnis thrifting pakaian memang memiliki segmen pasarnya tersendiri.

Salah satu anak muda yang gemar thrifting pakaian yakni Gemilau Marshika.

Gemilau mulai membeli barang thrift sejak tiga tahun terakhir.

Ia mengaku jika thrifting menjadi alternatif untuk mencari barang unik atau vintage.

Alasan utama Gemilau membeli pakaian thrifting yakni harganya yang murah. Tak jarang, Ilau sapaannya, menemukan pakaian dengan merek ternama dan kondisi yang masih sangat layak pakai.

“Harga murah ya. Kita bisa dapat barang brand dengan harga murah,tapi barang masih bagus banget,” kata wanita berusia 25 tahun ini.

Sebagian besar pakaian bekas yang dibeli Gemilau di tokothrifting, dipakai untuk urusan pekerjaannya. Wanita yang bekerja sebagai Customer Service di salah satu perusahaan BUMN ini, suka mencari baju atasan seperti blouse dan blazer.

Gemilau merasa sangat terbantu dengan adanya thrifting di Bandar Lampung. Sebab, tak jarang jika baju yang dicarinya jika dalam kondisi baru, memiliki harga yang cukup mahal. Oleh karena itu, ia menyiasatinya dengan mencari baju di toko thrift.

“Karena aku kerja ada baju smart casual gitu. Baju thrift aku beli itu rata-rata blazer sama kemeja blouse.Apalagi blazer kalau ada mereknya itu mahal ya, bisa Rp 500 ribu ke atas. Tapi kalau beli thrift bisa dapat baju brand dengan harga Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu saja,” jelasnya.

Menurutnya, pakaian thrifting tak kalah dengan baju baru. Ia mengaku masih tetap bisa stylish dengan mix and match baju thrifting yang dibeli.

“Kalau kita pintar mix and match, tampilannya bakal oke banget loh. Maksudnya nggak kalah dengan baju baru bermerek,” ucapnya.

Ia menambahkan, selain harga yang murah, pakaian thrifting dinilai tak pasaran.

(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)