Berita Nasional
Kisah Lifter Rizki Juliansyah Berjuang Lolos ke Olimpiade Paris
Lifter angkat besi asal Serang, Banten bernama Rizki Juliansyah (21) mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Paris 2024.
Tribunlampung.co.id - Lifter angkat besi asal Serang, Banten bernama Rizki Juliansyah (21) mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Paris 2024.
Lifter muda itu berhasil meraih impiannya mendapatkan tiket Olimpiade.
Baginya, pencapaian itu didapat dari perjuangan panjang.
Rizki sudah mengenal olahraga angkat besi sejak usia enam tahun.
Wajar saja karena ayahnya, Mohamad Yasin, merupakan mantan atlet angkat besi.
Yasin mengaku bangga dengan apa yang telah dicapai oleh putranya kini.
"Bukan main bangganya. Bangganya itu Rizki selain anak, dia juga anak binaan ayah sejak kecil, dan ayah berusaha menjadikan Rizki sebagai atlet yang berprestasi," kata Yasin dikutip dari tribun network, Minggu (28/7/2024).
Yasin berharap putranya mendapatkan hasil maksimal di ajang Olimpiade Paris 2024.
Sebab menurut Yasin, usaha, kerja keras dan perjuangan Rizki selama ini tidak akan mengkhianati hasil.
"Target Rizki bertanding dengan all out, semangat tinggi dan hasil yang maksimal," ucap dia.
Menurutnya, Olimpiade Paris 2024 merupakan impian putranya yang terwujud.
"Semua atlet pasti mempunyai keinginan (mimpi) seperti itu terutama atlet nasional dan dunia," ujar dia.
Dia berharap anak muda dan orangtua di Indonesia, khususnya Banten, bisa menekuni olahraga angkat besi.
Rizki, sebelum mengikuti Pelatnas dan berangkat ke Paris pada Mei 2024, mengaku awalnya menekuni angkat besi karena diperkenalkan oleh orangtuanya.
Sebab, orangtuanya merupakan mantan atlet angkat besi dan angkat berat nasional
"Awalnya dulu saya cuma main-mainnya saja, karena dulu awalanya angkat besi ayah juga lifter, karena di sini lingkungannya angkat besi," kata Rizki.
Saat itu, peraih medali emas di Piala Dunia 2024 angkat besi di Phuket, Thailand tersebut awalnya hanya berlatih di sasana sang ayah dengan peralatan sederhana.
Batang pipa seberat tiga hingga lima kilogram menjadi alat latihan pertamanya yang diberikan sang ayah.
Batang pipa itu sampai kini masih disimpannya meski sempat akan dibuang oleh sang ibu.
Sebab, dari alat pipa itu lahir seorang lifter pemecah rekor dunia dengan catatan angkatan 365 kg ini.
"Saya suka angkat besi batang pipa dulu latihan yang tiga kilogram, lima kilogram," ujar Rizki.
Namun, kesukaan Rizki terhadap olahraga angkat besi sempat goyah karena ada olahraga lainnya yang dicobanya yakni motor cross dan sepeda downhil.
Sehingga pada usia 7 tahun atau awal masuk sekolah dasar, latihan angkat besi terhenti.
Namun, setelah 3 tahun vakum latihan, Rizki kembali serius dan fokus pada angkat besi dengan latihan terprogram.
Hasilnya, Rizki pun mengikuti pertandingan resmi di ajang Pekan Olahraga Provinsi Banten mewakili Kota Serang dengan raihan emas di kelas 40 kg.
Di ajang itu, pria kelahiran 17 Juni 2003 itu meraih medali emas usai membukukan angkatan snatch 45 kg dan clean and jerk 55 kg.
Kemudian ia tampil di Kejurnas Angkat Besi Satria Remaja 2016 di Bandung dan sukses meraih medali perunggu di kelas 56 kg.
Atas prestasinya itu, Rizky terpilih mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Youth & Juniors Asia di Thailand dan berhasil membawa pulang medali perak di kelas 62 kilogram.
Hingga ia berhasil memberikan prestasi-prestasi lainnya untuk bangsa dan negara.
"Setelah PON Bandung dan saya masuk pelatnas dengan melalui tes, seleksi dan saya ikut kejuaraan internasional," ujar dia.
Agar impiannya masuk Olimpiade terwujud, Rizki telah melalui dan mengikuti berbagai kompetisi yang diwajibkan.
Rizki berkompetisi di beberapa kualifikasi Olimpiade, yaitu dalam ajang Kejuaraan Dunia 2022 (Bogotà, Kolombia), IWF Grand Prix 1 2023 (Havana, Kuba), dan Kejuaraan Asia 2024 (Tashkent, Uzbekistan). Kejuaraan Dunia IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, di Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand.
Di usianya yang masih muda, Rizki mengisi waktunya untuk berlatih.
"Enggak main sama temen (nongkrong), karena mikir (fokus) latihan, abis latihan mau keluar (main) juga capek," kata dia.
Selain itu, capaiannya itu juga berkat bimbingan, latihan keras, disiplin dan doa dari orangtua terutama sang ayah yang pernah berprestasi di SEA Games pada 1983-1993.
Adapun sang ibu Rizki, Yeni Rohaeni, adalah atlet angkat berat Provinsi Banten.
"Mimpi bisa ikut Olimpiade Paris 2024. Saya menghabiskan waktu dengan impian saya itu. Saya dari dulu dilatih ayah saya dari kecil dibimbing ayah, makan dijaga, istirahat harus ditungguin, disiplin ajaran yang selalu dipegang teguh hingga impian terwujud," katanya. (kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Lifter-Indonesia-Rizki-Juliansyah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.