Berita Lampung

PWNU Lampung Akan Manut Ikuti Arahan PBNU

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung manut dengan  arahan pimpinan tertinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi PWNU Lampung
Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo saat menghadiri istighosah di kantor PWU Lampung di Bandar Lampung, Selasa (6/8/2024). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung manut dengan  arahan pimpinan tertinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).  

Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo mengatakan, pengurus NU serta warga NU di Lampung akan manut dalam mengikuti arahan PBNU

"Saya mengajak pengurus NU di Lampung dan seluruh warga NU untuk tetap bersama-sama koheren kepada PBNU," kata Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo, Selasa (6/8/2024). 

Pihaknya akan koheren dengan mengikuti arahan dari pimpinan perkumpulan, bukan arahan dari pihak-pihak lain.

PBNU adalah pemimpin tertinggi PWNU Lampung, jadi yang paling tinggi adalah Rais ‘Aam PBNU.

"Sebuah organisasi jika menghadapi apapun, harus mengikuti arahan pimpinan tertinggi kita,” ujar Puji.

Karena dalam Alquran, Allah SWT juga sudah memberikan panduan tersirat untuk patuh pada satu pemimpin. 

Hal ini disebutkan dalam Alquran, surat Al Furqon ayat 74 yang artinya orang-orang yang berkata, wahai Tuhan kami 

"Anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa,”.

Dalam ayat terdapat muttaqina atau orang-orang bertakwa yang memiliki makna jamak.

Kemudian disusul dengan kata imaman atau pemimpin yang memiliki makna mufrad satu. 

Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam sebuah perkumpulan harus terpusat, tersentral dan koheren. 

“Dan pemimpin juga tidak boleh banyak-banyak, kalau umatnya banyak pemimpinnya cukup satu," kata Puji. 

Sehingga arah tujuan dan bimbingan menjadi satu, terlebih NU yang merupakan ormas keagamaan terbesar di Indonesia.

Dengan warganya yang sangat banyak harus terus menguatkan harakah atau pergerakan. 

Pengurus dan warga NU harus bahu-membahu menjaga NU dari pihak-pihak yang ingin melemahkannya.

“Saat ini Nahdlatul Ulama sedang banyak yang ingin mengganggunya, supaya kebesaran NU bisa dilemahkan," paparnya.

Tetapi NU yang didirikan oleh para wali, insyaallah semakin digoyang-goyang, semakin kencang dan kokoh. 

Hal ini sudah dibuktikan dengan perjalanan sejarah bahwa NU sudah menjadi realitas sosial yang diperhitungkan oleh bangsa Indonesia. 

NU kontribusinya selama ini sangat besar bagi bangsa dan negara dan terus setia mengawal NKRI.

Penguatan nyata pun terus dilakukan seperti selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya di semua acara NU, mulai dari tingkat anak ranting sampai pusat. 

“Tentu ini adalah bukti kecintaan warga NU terhadap republik ini. Dan komitmen NU terhadap bangsa Indonesia,” kata Puji. 

Puji mengatakan, untuk terus menguatkan kecintaan pada NU dan Indonesia, dirinya juga mengajak kepada keluarga besar NU untuk tidak mudah terombang-ambing informasi di media sosial. 

"Saat mendapatkan informasi di media sosial terkait Nahdlatul Ulama, wajib untuk dipastikan keabsahannya dengan melihat sumber beritanya," imbuhnya.

Kepala Kanwil Kemenag Lampung ini mengatakan, lihat siapa dan media apa yang memunculkannya dan pahami konteks dan model kontennya. 

Berhati-hati dengan melakukan tabayun kepada pihak-pihak yang kompeten di bidangnya. 

Pasalnya saat ini banyak informasi hoaks yang dapat memecah belah NU dan warga NU harus terus meningkatkan literasi digital. 

Dengan harapan agar tidak ikut terbawa dengan informasi yang menyesatkan. 

"Kami semalam melakukan istighotsah di kantor PWNU Lampung dan ngaji kitab Al Hikam oleh Wakil Rais Syuriyah Prof Ainul Ghoni," kata Puji. 

Istighotsah dipimpin oleh Katib Syuriyah PWNU Lampung KH Ahmad Ma’sum Abror dan dihadiri jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)  

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved