Berita Terkini Nasional

Kematian Tak Wajar Mahasiswi Dokter Spesialis Undip Diduga karena Bully

Sampai saat ini masih diselidiki kasus kematian mahasiswi dokter spesialis Undip tersebut, bahkan Kementrian Kesehatan ikut turun tangan.

Shutterstock
Ilustrasi.Kematian tak wajar mahasiswi dokter spesialis Undip diduga karena bully. 

"Ini zaman sudah berubah, pendidikan sudah harus mengutamakan sisi kemanusiaan. Tidak dengan bullying atau perundungan yang dilakukan senior atau konsulen," kata Ketua Umum Ikasma Tegal, dr Tafakurrozak kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/8/2024).

Tafakurrozak mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Kemenkes RI yang memberhentikan sementara PPDS Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi Semarang. 

Dia mendorong Kemenkes menindaklanjutinya dengan investigasi. 

Ikasma Tegal juga siap mendampingi keluarga korban untuk melaporkan ke pihak berwajib dengan mencarikan pengacara.

Pihaknya melalui jaringan alumni juga siap melaporkan kasus tersebut ke Kapolri RI.

"Kami mengharapkan keluarga untuk melaporkannya secara hukum, ini karena kehilangan nyawa."

"Laporkan kepada aparat berwenang dan Ikasma Tegal akan mendampingi dan mencarikan lawyer," jelasnya. 

PPDS Anestesi FK Undip Semarang Dihentikan Sementara

ARL diduga mengakhiri hidupnya di kamar kos Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (12/8/2024).

Dugaan tersebut tertera dalam Surat Pemberhentian Program Anastesi Undip di RSUP Dr Kariadi bernomor surat TK.02.02/D/44137/2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI.

Dalam surat yang juga diterima Tribunjateng.com itu disebutkan Kemenkes juga menyinggung soal dugaan perundungan yang dialami ARL.

Bahkan karena alasan itu juga, Kemenkes meminta agar progam Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi Semarang dihentikan sampai dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan jajaran Direksi RSUP dr kariadi maupun FK Undip

Diketahui, ARL juga merupakan dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Sebelum menjalani PPDS Anestesi Undip, ARL bekerja di rumah sakit pelat merah di Kota Tegal itu.  

Plt Direktur RSUD Kardinah Tegal, dr Lenny Harlina Herdha Santi saat dikonfirmasi meminta berbagai kalangan agar menghormati proses yang dilakukan pihak berwenang untuk memastikan penyebab kematian almarhumah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved