Berita Terkini Nasional
Oknum Dokter Diduga Lecehkan Pasien Wanita, Buka Baju Bagian dari Prosedur
Seorang oknum dokter di Balikpapan harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran dilaporkan pasien wanita atas dugaan pelecehan asusila.
Tribunlampung.co.id, Balikpapan - Seorang oknum dokter di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran dilaporkan pasien wanita atas dugaan pelecehan asusila.
Dugaan pelecehan asusila yang dilakukan oknum dokter berinisial FT itu terhadap pasien wanitanya, yang berusia 20 tahun, terjadi saat korban menjalani Medical Check-Up (MCU).
Kini, kasus dugaan pelecehan asusila oknum dokter terhadap pasien wanita tersebut masih didalami pihak kepolisian.
Wanita yang sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya) mengalami kejadian tak menyenangkan saat menjalani Medical Check-Up (MCU).
Di mana dia diduga mengalami pelecehan seksual oleh seorang oknum dokter di sebuah klinik IMC di Jalan MT Haryono Kavling 8 Square, Kelurahan Damai Bahagia, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kejadian ini bermula saat korban, yang mengenakan pakaian kerja cover all, menjalani pemeriksaan oleh seorang dokter berinisial FT di klinik tersebut, sekitar pukul 10.00 WITA, Sabtu (31/8/2024).
Menurut keterangan orang terdekat korban, yang menolak disebutkan namanya, mulanya pemeriksaan berjalan normal, seperti halnya tensi.
Namun kejanggalan mulai muncul saat oknum dokter tersebut itu meminta korban membuka pakaian dengan alasan pemeriksaan dengan stetoskop.
Pasalnya, menurut sumber yang sama, Bunga diminta untuk membuka hampir sebagian pakaian yang dikenakan.
Lantaran pakaian yang dikenakan adalah cover all sehingga relatif sulit untuk dibuka.
Tidak sampai situ, korban masih diminta untuk menyingkap pakaian dalam, termasuk bra, hingga memperlihatkan area sensitif korban.
"Tapi dokternya bilang (membuka pakaian hingga bagian dalam) itu bagian prosedur."
"Jadinya korban percaya saja," ungkap sumber yang sama kepada TribunKaltim.co, Minggu (1/9/2024).
Namun yang mengejutkan, saat dokter tersebut memulai pemeriksaan, stetoskop diarahkan bukan ke jantung, melainkan ke arah sensitif korban.
"Jari (terduga) pelaku juga mengenai area sensitif korban," tambahnya.
Menurut sumber tadi, Bunga pun mulai merasa tak nyaman.
Namun mengingat dalih prosedur, Bunga tetap diam.
Belum rampung pemeriksaan, FT justru berlanjut menurunkan sedikit celana korban, termasuk celana dalamnya, lalu menyentuh bagian perut di atas kelamin korban.
"Setelah itu, korban ditanya apakah sudah menikah atau belum oleh dokter, seolah digoda," tambahnya.
Setelah kejadian tersebut, korban merasa tidak nyaman dan berusaha mencari tahu apakah prosedur yang dilakukan oleh dokter tersebut benar selepas pemeriksaan selesai.
Ketika korban bertanya kepada petugas di bagian administrasi klinik, mereka menyatakan, tidak ada prosedur pemeriksaan seperti itu.
Hal ini membuat korban geram, kemudian bersama rekan-rekan kerjanya mendatangi klinik tersebut untuk meminta penjelasan lebih lanjut.
"Dokternya mengelak dan bahkan sampai membawa-bawa nama Tuhan," kata sumber tersebut.
Merasa tak terima, korban bersama rekan-rekannya lantas menggelandang paksa FT menuju Unit PPA Polresta Balikpapan di hari itu juga.
Menurut sumber yang sama, korban sudah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian hingga sore hari, termasuk oknum dokter tadi.
Hanya saja, belum diketahui mengenai status yang disematkan terhadap FT.
TribunKaltim.co sudah berupaya untuk mendatangi klinik yang dimaksud oleh korban dengan maksud mengonfirmasi, Minggu (1/9/2024) siang.
Namun, klinik tersebut terlihat sepi tidak ada aktivitas.
Dari luar pintu kaca yang terkunci, tampak tidak ada petugas maupun sekuriti yang berjaga.
Masih didalami
Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun menjelaskan, kasus ini masih ditangani oleh penyidik Unit PPA Polresta Balikpapan.
"Unit PPA masih mendalami permasalahan yang diadukan korban," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (1/9/2024).
Dia berujar, pihaknya akan menyampaikan lebih lanjut jika kasusnya sudah menemui titik terang.
"Nanti dirilis oleh Unit PPA kalau sudah lengkap ya," tandas Ipda Sangidun.
( Tribunlampung.co.id / TribunKaltim.co )
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Suami Bakar Rumah Gegara Cekcok, Istri Derita Luka Bakar Sekujur Tubuh |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Digugat Tutut Soeharto ke PTUN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.