Dinar Candy Susah Jelaskan Kelanjutan Hubungannya dengan Ko Apex

"Aku kan punya dua kelab. Yang di Senopati ini gedungnya sewa, tapi 100 persen punyaku."

"Kalau yang di Kelapa Gading, memang ada beberapa investor," ujar Dinar Candy ke awak media di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Diungkapkan Dinar, ia menggunakan uang sendiri dalam membangun kelab malamnya.

Dia bahkan masih ingat jerih payahnya dalam membesarkan usahanya tersebut.

"Yang di Senopati ini jatuh bangunnya aku sendiri banget. Waktu awal-awal jalan itu masih nombok gedung, masih nombok listrik, masih nombok karyawan," ujar Dinar Candy.

"Jadi aku tuh dulu, kayak misal pas lagi show ke luar kota, kan dapet uang tuh. Nah, uang itu aku bayar-bayarin ke mereka (karyawan)," lanjutnya.

DJ seksi ini tak menjelaskan total spesifik yang dikeluarkan untuk membangun kelab malamnya sebelum mengenal Ko Apex.

Tetapi, dia memastikan sudah mengeluarkan banyak uang pribadi.

"Wah, udah boncos banyak banget. Tiga bulan pertama itu masih bayar, bayar, bayar. Nah, pas bulan keempat udah mulai bisa jalan sendiri. Udah lega lah setelah itu," kata Dinar Candy.

Sementara itu, Dinar juga mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan investor untuk salah satu bisnisnya.

Hal ini pun sedikit mengurangi bebannya soal keuangan.

"Kalau yang di sana, saling support. Aku tinggal periksa laporan keuangannya aja," tutur Dinar Candy.

Lebih lanjut, Dinar Candy menjelaskan alasannya memilih untuk membuka bisnis kelab malam.

Perempuan 31 tahun ini mengaku sudah cukup familiar dengan bisnisnya, mengingat dia juga berkecimpung di dalamnya.

"Kan sebagai DJ, aku udah tur ke seluruh kota dan bahkan sampai Asia."

"Jadi harusnya aku tahu cara me-manage dan marketing dari kelab malam itu. Ya alhamdulillah, semua ini berkat hasil belajar aku," kata Dinar Candy. 

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)