Berita Terkini Nasional
Mobil Kapolres Boyolali Kecelakaan di Tol Batang, Ajudan dan Sopir Meninggal Dunia
Kapolres Boyolali AKBP Muhamad Yoga Buana Dipta Ilafi mengalami kecelakaan di tol Batang, Selasa (1/10/2024) dini hari.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAWA TENGAH - Kapolres Boyolali AKBP Muhamad Yoga Buana Dipta Ilafi mengalami kecelakaan di tol Batang, Selasa (1/10/2024) dini hari.
Dalam insiden tersebut, dua orang meninggal dunia yakni sopir dan ajudan. Keduanya adalah anggota Polres Boyolali, Bribda Rio Risna Saputra (23) dan Bribda Vabrillian Dean Artono (23).
Sedangkan kapolres mengalami luka-luka dan jadi satu-satunya yang selamat.
Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Tol Pemalang-Batang KM 346 Jalur B wilayah Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Saat itu, kapolres dalam perjalanan menuju Jakarta.
Kecelakaan bermula ketika mobil Toyota Fortuner pelat H-1981-MY yang ditumpangi Kapolres Boyolali melaju dari timur ke barat atau arah Semarang ke Tegal.
Pada saat kejadian, mobil menabrak truk trailer pelat H-9806-BV bermuatan tiang listrik.
Kedua kendaraan sama-sama berjalan di jalur B.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut, Kapolres Boyolali hendak menjenguk keluarganya di Jakarta.
"Dia sudah izin sama Kapolda Jateng untuk jenguk keluarga," kata Artanto, Selasa (1/10/2024).
Menurut Artanto, kapolres kini mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Tlogorejo Kota Semarang.
"Bapak Kapolres Boyolali alami luka (luka lecet pada kepala) dan syok akibat kejadian ini," bebernya.
Polisi saat ini masih menahan sopir truk bernama Budi Prastiko (40) untuk dimintai keterangan.
"Sopir lagi diperiksa di Ditlantas Polda Jateng," sambung Artanto.
Sementara Bribda Rio Risna Saputra yang merupakan ajudan Kapolres Boyolali menjadi salah seorang korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Ia merupakan warga Kampung Ngadirejo, RT 01 RW 07, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo.
Dan almarhum dimakamkan di Makam Kampung Butuh, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo.
Korban meninggalkan ayah, ibu, serta nenek. Namun tidak hanya keluarga, duka yang mendalam juga dirasakan tetangga.
Apalagi anak tunggal pasangan Anang Widodo dan Aris Supriyanti itu rencananya dalam waktu dekat akan menikah.
Ibu Murjiono, salah satu tetangga mengatakan, korban sejak kecil dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan selalu menghargai orang tua.
"Anaknya baik sekali, anak-anak banyak yang suka," imbuhnya.
Dia mengaku juga mendapatkan informasi jika korban tak lama lagi akan segera melepas masa lajangnya.
Hanya saja dia tak mengetahui secara pasti calon istri dan waktu pernikahannya kapan.
"Kalau denger-denger itu 3-4 bulan lagi," ujarnya.
Sedangkan satu korban meninggal lainnya yakni Bripda Vabrillian Dean Artono. Korban merupakan warga Dukuh Asem Growong, Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.
Korban merupakan anak pertama dan juga anak laki-laki satu-satunya dari tiga bersaudara.
Pemakaman dilangsungkan sekira pukul 14.00 WIB.
Jenazah dibawa menggunakan mobil ambulan, diiringi dua perwakilan keluarga untuk tabur bungan dan mobil kepolisian Polres Boyolali.
Sesaat tiba di kompleks makam, jenazah lalu segera dilakukan proses pemakaman dengan upacara kedinasan.
Prosesi tersebut dipimpin oleh inspektur upacara yakni Kapolsek Ngandong AKP Anton Indarto.
Pemakaman juga dihadiri oleh pihak keluarga almarhum, dan warga setempat.
Dalam pantauan TribunSolo.com, proses tersebut berlangsung secara khidmat.
Tampak rasa haru dari keluarga almarhum, terlihat dari wajah mereka.
Nampak sang ibunda, Suranti sampai harus ditopang oleh kerabat ketika mendekati makam putranya untuk menabur bunga.
Selain itu, sang ayah, Wartono meski mencoba tegar tapi raut wajahnya tetap memancarkan rasa kehilangan yang sangat mendalam.
Kedua adik perempuan Vabrillian, Vicella Kesya Galuh Irianti dan Aura pun juga nampak meneteskan air mata di samping makam sang kakak.
Di mata tetangganya, korban merupakan sosok yang aktif dan sopan semasa hidupnya.
Salah satu tetangga, Khoirudin mengatakan, bila almarhum merupakan sosok yang baik saat berada di lingkungan rumah.
"Tiyang (orang) e ramah, baik, rajin ibadah," ujar Khoirudin.
Ia menjelaskan, bila almarhum juga aktif saat di desa.
"Kalau ada kegiatan kumpulan-kumpulan di desa, dia pasti ikut," pungkasnya. (tribunnetwork)
Polisi Buru Pelaku Penjarahan Rumah Eko Patrio |
![]() |
---|
Presiden Prabowo: Tunjangan Anggota DPR RI Dicabut! |
![]() |
---|
Mabes TNI Bantah Ada Anggotanya yang Jadi Provokator Demo, Singgung Fitnah Jahat |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Soroti Situasi Pasca Demo, 'Terus Memantau' |
![]() |
---|
Momen Eko Patrio Minta Maaf Disorot Publik, Ditemani Pasha Ungu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.