Berita Lampung

Pemkab Pesisir Barat Damping Siswi SMP Korban Bullying

Viral di media sosial video memperlihatkan tindakan perundungan atau bullying terjadi di salah satu SMP negeri di Pesisir Barat Lampung.

Editor: soni
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pesisir Barat - Viral di media sosial video memperlihatkan tindakan perundungan atau bullying terjadi di salah satu SMP negeri di Pesisir Barat Lampung.

Video sekitar satu menit tersebut sontak menjadi perhatian masyarakat dan menjadi perbincangan publik. Dalam video itu seorang siswi sedang diperlakukan tidak pantas oleh rekan sekelasnya.

Ironisnya, meskipun situasi kelas terlihat ramai, namun tak terlihat seorang siswa pun yang berusaha melerai keributan tersebut.

Berdasarkan penelusuran Tribun Lampung insiden perundungan ini terjadi di SMPN2 Krui, Pesisir Barat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pesisir Barat Budi Wiyono mengatakan, pihaknya bersama UPTD PPA dan Psikologis telah mengunjungi korban berinisial C (14).

"Pertama kali kami mendapatkan informasi pada Jumat dan Sabtu (12/10) kemarin kami langsung mengunjungi korban dirumahnya,"ungkapnya, Minggu (13/10).

Dijelaskannya, berdasarkan keterangan korban peristiwa itu terjadi sekitar 26 September yang lalu.

Kejadian ini juga telah diketahui oleh pihak sekolah dan telah memanggil orang tua dari korban maupun pelaku perundungan.

Hal ini sangat disayangkan karena sekolah tidak melaporkan peristiwa ini kepada DP3AKB Pesisir Barat, mengingat kasus bullying harus menjadi perhatian bersama.

Mirisnya lagi, korban C saat ini telah ditinggal oleh ayahnya menghadap sang kuasa. Terlebih sang ibu tidak tinggal bersama korban.

Korban sendiri saat ini tinggal bersama pamannya. Kondisi ini tentu dikhawatirkan berdampak pada psikologis korban.

"Untuk korban saat ini masih tetap sekolah, kami DP3AKB tetap akan memberi pendampingan terhadap korban sampai kasus ini tuntas,"ungkapnya.

Selain mengunjungi korban, pihaknya juga telah mengunjungi pelaku berinisial R. Pelaku juga merupakan dari keluarga yang kurang mampu.

Pihaknya juga mendampingi pelaku serta memberikan bimbingan agar menyadari kesalahannya dan menjadi siswa yang baik.

"Kita berharap agar semua pihak bisa menahan diri tidak menyebar luaskan video bullying itu karena di khawatirkan berdampak pada korban," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved