Keracunan Makanan di Bandar Lampung
Polisi Selidik Pembuat Jajan yang Picu Siswa di Bandar Lampung Keracunan Makanan
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung mengatakan bahwa pencaraian tempat yang memproduksi jajan penyebab keracunan makanan sesuai ketentuan UU.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Polisi dari Polresta Bandar Lampung menyelidik pembuat jajan yang picu 12 siswa di Bandar Lampung keracunan makanan.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto mengatakan bahwa pencaraian tempat yang memproduksi jajan penyebab keracunan makanan sebagaimana ketentuan Undang-undang.
Karena sesuai Undang-undang pangan, lajut dia, harus mencari siapa yang memproduksi jajan yang akibatkan keracunan makanan di Bandar Lampung.
Jadi, tambah Mukhammad Hendrik, bukan hanya yang melakukan distribusi jajan itu saja yang dicari.
Demi kepentingan penyelidikan tersebut, polisi sudah mengamankan sampel makanan.
Polresta Bandar Lampung juga sudah bersurat untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Polisi juga sudah menemui korban keracunan makanan di rumah sakit.
"Jadi 12 korban dugaan keracunan sudah didatangi oleh polisi di rumah sakit, kami masih melakukan penyelidikan kasus keracunan tersebut," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto, Selasa (22/10/2024).
Petugas telah melakukan interogasi kepada pihak kantin yang menjual makanan tersebut, ternyata dari Pasar Kangkung.
Pihaknya juga mengintrogasi pihak penjual makanan kemasan di pasar. Polisi mengambil darah para korban sebagai sampel pasca siswa SDN 1 Durian Payung tersebut keracunan.
Polisi sudah mengirim sampel darah ke laboratorium.
Polisi akan memadupadankan sampel tersebut dengan laboratorium, apa hasil dari pemeriksaan terkait dengan keracunan makanan yang dialami siswa di Bandar Lampung.
Diketahui, belasan siswa di Bandar Lampung alami mual dan muntah diduga karena keracunan makanan.
Para siswa yang alami keracunan makanan langsung dilarikan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat di Bandar Lampung.
Jajanan yang menyebabkan para siswa mengalami keracunan di Bandar Lampung ini dibeli dari kantin sekolah.
Siswa yang mengalami keracunan makanan adalah murid SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, Lampung. Mereka diduga keracunan jajanan sosis yang dijual di kantin sekolah.
Pemilik kantin SDN 1 Durian Payung, Julia mengaku beli makanan siap saji yang dijualnya kepada siswa dari Pasar Kangkung.
"Jadi saya beli makanan siap saji sosis BS itu baru kali ini. Saya belinya juga di Pasar Kangkung, jadi makanan yang dibeli anak-anak itu model kayak sosis dengan ukuran kecil-kecil, rasanya pedas," kata Julia, Selasa (22/10/2024).
Semenjak jualan di kantin sekolah, Julia mengaku baru kali ini mengalami kejadian tidak terduga tersebut.
"Kalau saya sudah jualan di sekolah sejak 4 tahun lalu," ujar Julia.
Dikatakan Julia, siswa yang membeli makanan tersebut banyak tetapi yang diduga keracunan ada 12 orang.
Belasan siswa yang diduga keracunan itu muntah-muntah, kepala pusing hingga mual.
Mereka langsung dibawa ke RS Bumi Waras dan ada juga yang dibawa ke RS A Dadi Tjokrodipo atau RS Kota Bandar Lampung.
"Jadi ada 12 orang yang muntah-muntah," kata Julia.
Kepsek SDN 1 Durian Payung Sulastri membenarkan terkait adanya 12 siswa yang diduga keracunan jajanan dari kantin sekolah.
"Ada 12 siswa yang diduga keracunan diantaranya kelas V dan kelas VI, mengalami keracunan dan dilarikan ke RS Tjokrodipo," kata Kepsek SDN 1 Durian Payung, Sulastri, Selasa (22/10/2024).
Sulastri menuturkan bahwa siswa yang keracunan tersebut habis makan di kantin, ada yang minum es dan es buah. "Ada juga tidak ada yang sarapan, sudah ditangani anak-anak," ujar Sulastri.
Menurut Sulastri, kondisi anak sudah membaik. "Semua sudah dibawa ke rumah sakit," tukas Sulastri.
Kejadian belasan siswa SD di Bandar Lampung keracunan makanan itu mendapat respons dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Disdikbud Bandar Lampung lantas mengimbau kepada para penjual makanan di kantin sekolah untuk selektif menjajakan makanan kemasan.
“Saya mengimbau kepada para penjual makanan di kantin sekolah untuk tidak menjual makanan yang berbahaya, diharapkan sekolah untuk selektif dalam menerima penjual makanan bagi siswa," kata Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bandar Lampung Mulyadi, Selasa (22/10/2024).
Imbauan tersebut disampaikan karena pasca kejadian keracunan makanan picu kekhawatiran tentang keamanan jajanan di sekolah dan terutama yang berbentuk makanan kemasan.
"Saya meminta kepada para pihak sekolah untuk memperhatikan dagangan yang akan dijual oleh pedagang," kata Mulyadi.
Perhatikan kadaluwarsanya dan kandungannya, jangan sampai asal jual makanan.
"Jadi agar tidak terulang kejadian serupa, kami akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna mengambil sampel jajanan tersebut untuk diuji," kata Mulyadi.
Akibat kejadian itu, kini kantin SDN 1 Durian Payung telah dipasangi garis polisi oleh pihak kepolisian.
Penjaga kantin juga dimintai keterangan di kantor Polresta Bandar Lampung terkait asal usul makanan yang dijual.
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) telah mengambil sampel muntahan siswa sebagai bagian dari investigasi.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bayu Saputra)
BBPOM Masih Uji Sampel Makanan Pemicu Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan |
![]() |
---|
Pemkot Bandar Lampung Imbau Kantin Sekolah Jaga Kualitas Makanan Imbas Kasus Keracunan |
![]() |
---|
12 Anak SD di Bandar Lampung Keracunan, Anggota Komisi IX DPR Minta BPOM Perketat Pengawasan |
![]() |
---|
12 Murid SD Alami Keracunan, Pemkot Bandar Lampung Soroti Keamanan Kantin |
![]() |
---|
Belasan Siswa SD Keracunan, Pj Gubernur Lampung Minta Kantin Sekolah Selektif Jual Jajanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.