Berita Terkini Nasional

Ratusan Polisi Diterjunkan Kawal Sidang Guru Honorer Supriyani, PGRI Gelar Aksi

Ratusan personel pasukan Sat Sabhara Polres Konsel serta BKO Brimob Polda Sultra berjaga-jaga di halaman PN Andoolo.

|
capture Tribunnews Sultra
Pasukan Polisi Sat Sabhara Polres Konsel dan Brimob Polda Sultra berjaga-jaga di halaman PN Andoolo pada Kamis (24/10/2024). Polisi dan Satpol PP diterjunkan mengawal sidang guru honorer Supriyani yang dituduh melakukan kekerasan terhadap muridnya yang merupakan anak seorang anggota polisi. 

Tribunlampung.co.id, Sulawesi Tenggara - Polres Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) perketat pengamanan jelang sidang Supriyani, guru honorer yang dituduh aniaya murid pada Kamis (24/10/2024).

Sidang guru honorer Supriyani, rencananya pukul 10.00 WITA pagi, berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo Konawe Selatan

Pantauan TribunnewsSultra.com sekitar pukul 08.00 WITA pagi, ratusan personel pasukan Sat Sabhara Polres Konsel serta BKO Brimob Polda Sultra berjaga-jaga di halaman PN Andoolo.

Ratusan polisi dan Satpol PP berbaris menggelar apel pengamanan aksi demo solidaritas terhadap guru honorer Supriyani jelang sidang.

Diketahui, seorang guru honer SDN 4 Baito Konawe Selatan, Sultra dituduh melakukan kekerasan fisik terhadap muridnya.

Karena kejadian itu, orang tua murid yang juga merupakan anggota polisi melaporkan kejadian itu ke Polsek Baito.

Setelah dilakukan pemeriksaan, Supriyani ditetapkan sebagai tersangka dan sempat ditahan di Lapas Perempuan Kelas III Kota Kendari. 

Belakangan, kasus ini jadi sorotan publik karena alat bukti digunakan penyidik tidak terlalu kuat dan dianggap masih sumir. 

Pada saat bersamaan ratusan guru berdatangan dan menggelar aksi di Bundaran Andoolo Konawe Selatan demi menunjukkan aksi solidaritas sesama guru.

Guru-guru berseragam PGRI berkumpul di Bundaran Andoolo, Kamis (24/10/2024).

Para anggota dan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari berbagai daerah se-Sultra juga berkumpul di sekitar Gedung Islamic Center, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra.

Para guru akan menggelar aksi solidaritas, memberi dukungan kepada Supriyani, akan menjalani sidang di Pengadilan Negeri atau PN Andoolo.

Sidang atas dakwaan penganiayaan dituduhkan kepada guru Supriyani, akan berlangsung mulai 10.00 wita pagi ini.

Jarak antara Bundaran Andoolo maupun Gedung Islamic Center Konawe Selatan dengan gedung pengadilan berkisar 750 meter.

Berdasarkan informasi dihimpun TribunnewsSultra.com para guru yang tergabung PGRI tersebut tak hanya dari Konawe Selatan.

Mereka juga berasal dari sejumlah daerah se-Sulawesi Tenggara, mulai Kendari, Konawe, dan lainnya.

"Hasil rapat kami berkumpul pukul 06.30, InsyaAllah kami berangkat jam 7 pagi setelah mendapatkan arahan dari Bapak Makmur selaku Ketua PGRI Kota Kendari," kata Sekretaris Umum PGRI Kendari, Zainuddin Dg Rapi, pada Rabu (23/10/2024). 
 
"Sepertinya kami tidak sampai ke persidangan, sesuai hasil rapat PGRI se-Sultra, kita hanya sampai di Islamic Center Andoolo," jelasnya menambahkan.

Ketua PGRI Sulawesi Tenggara, Abdul Halim Momo, mengatakan, jika gerakan ini merupakan bentuk solidaritas sesama para guru untuk memberikan dukungan moril kepada Supriyani.

"PGRI ini kan organisasi profesi, kalau tidak bergerak justru kita akan dicaci maki oleh Guru seluruh Indonesia kalau tidak mengawal kasus ini," ujarnya.

Kata Halim tidak ada instruksi langsung dari PGRI Sultra untuk memberikan dukungan kepada Supriyani.

Melainkan merupakan inisiatif sesama guru untuk memperlihatkan jika Supriyani tidak sendiri.

Dia menyebutkan pengurus PGRI yang akan mengikuti aksi solidaritas di Konawe Selatan berasal dari berbagai daerah se-Sultra.

Sumber: Tribunnews Sultra

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved