Berita Lampung

Cerita Marsinah, Bertahan di Lantai 3 Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung Meski Sepi Pembeli

Di antara kesunyian di dalam pasar, terlihat satu kios yang masih terbuka lengkap dengan barang dagangannya.l

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Marsinah, pedagang Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung saat diwawancara. 

“Ya kalau di sini saya gabisa banyak omong ya, di sini kan saya perintis, karena juga saya di sini punya lapaknya di atas,” ucapnya.

“Lapak ini pun masih punya saudara saya, jadi bahasanya saya di sini hanya numpang. Jadi terima saja,” sambungnya.

Keadaan membuat Marsinah harus bertahan dengan kondisi pasar yang sepi dan sendirian tak memiliki teman.

Ia menuturkan, sebelumnya lantai tiga pasar itu dipenuhi oleh pedagang yang perlahan mulai turun dan menyisakan dirinya sendiri.

“Kenapa saya bertahan, karena saya enggak punya lapak dimana-mana lagi, dan di sini juga saya masih yakin kalau rezeki itu gak kemana,” jelasnya.

“Ya walaupun enggak banyak setidaknya ada pelanggan. Satu dua orang masih ada yang mau beli di sini,” sambungnya.

Ia melanjutkan, sebenarnya terbesit dalam pemikiran untuk ikut turun berjualan di bawah bersama pedagang lain.

Namun karena faktor keselamatan, dirinya enggan turun dan memilih untuk terus berjualan di lantai tiga pasar tersebut.

“Karena saya mikir kalau ke bawah juga banyak resikonya, seperti keselamatan. Mungkin pedagang lain juga enggak mau turun,” katanya.

“Cuma ya karena keadaan seperti pembeli sepi dan naik turunnya juga capek, mereka lebih memilih turun ke bawah,” tambahnya.

Soal omzet, Marsinah mengungkapkan tidak terlalu memikirkannya, yang penting baginya cukup untuk anak dan keluarga.

“Namanya dagang, orang bertahan karena keadaan ya ada lah satu dua orang per hari itu beli, setidaknya cukup untuk kebutuhan,” ungkapnya.

“Untuk keluarga dan buat anak sekolah. Alhamdulillah juga sekarang ada orang tau kalau di sini ada yang masih dagang,” terusnya.

Ditanya soal harapan, ia menjawab memiliki harapan agar semua pedagang makmur dan berjualan bersama secara tertib.

“Bukannya menyalahkan, saya dapat tempat begini aja sudah bersyukur. Harapannya semua bisa nyaman dan usahanya tetap berjalan,” harapnya.

“Kita harus melihat dari sisi pedagang juga, mereka yang turun ke bawah itu bukan karena apa. Karena mereka juga dituntut keadaan,” tambahnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved