Berita Lampung

Petani Lampung Tengah Keluhkan Harga Singkong Rp 1.300 per Kilogram

Sejumlah petani singkong di Lampung Tengah mengeluhkan harga jual yang kian murah. Para petani mengaku omzet penjualan singkong saat ini hanya bisa d

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
Misno, petani singkong di Lampung Tengah saat menceritakan turunnya harga singkong. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah petani singkong di Lampung Tengah mengeluhkan harga jual yang kian murah.

Para petani mengaku omzet penjualan singkong saat ini hanya bisa digunakan untuk modal tanam selanjutnya.

Misno, petani singkong asal Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah mengatakan, saat ini harga singkong Rp 1.300 per kilogram.

Dengan harga jual tersebut, Misno hanya bisa membawa pulang keuntungan bersih Rp 750 rupiah per kilogram.

"Hasil penjualan singkong kan dipotong ongkos mobil, buruh panen, dan perusahaan atau pengepul singkong, dari harga Rp 1.300 potong sana sini ya tinggal Rp 750 perak per kilonya," katanya, Kamis (31/10/2024).

Padahal, kata dia, bulan Juli lalu dia bisa mendapat keuntungan bersih Rp 1.000 rupiah per kilogram dan petani bisa menyisihkan uang untuk kebutuhan rumah tangga dan lain-lain.

Namun harga itu tidak bertahan lama.

Misno pun harus rela singkongnya dipanen saat musim harga murah.

Ia mengharapkan kestabilan harga singkong untuk skala petani.

Sebab, kata dia, dengan perolehan keuntungan sedikit, dia harus bertahan hidup sambil menyiapkan siklus tanam singkong berikutnya.

Terlebih, petani singkong adalah pengguna pupuk non subsidi.

"Yang jelas pupuk, kami pakai non subsidi dan kalau pemupukan minimal 8-9 bulan. Selain soal uang, kita juga kadang nggak kebagian pupuk, bahkan untuk pupuk non subsidi kita kehabisan," kata dia.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved