PLTS Irigasi Jadi Bukti PT Bukit Asam Peduli Lingkungan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID Bandar Lampung - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk mewujudkan visinya menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

Untuk mewujudkan itu, PTBA menjalankan misi mengelola sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan dan lingkungan.

Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Niko Chandra mengatakan, salah satu program prioritas PTBA untuk mewujudkan itu diantaranya yakni, membangun irigasi pertanian berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Niko mengatakan, PLTS irigasi ini untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi para petani penerima manfaat.

Pembangunan Plts Irigasi ini ditujukan untuk menyediakan infrastruktur pengairan sawah yang ramah lingkungan.

Di mana, pembangunan PLTS Irigasi ini telah mengairi ratusan hektar sawah, serta memberi manfaat bagi ribuan petani.

"PLTS Irigasi ini juga untuk mendorong pemanfaatan energi berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, serta menjaga kelestarian alam," ujar Niko Chandra, saat acara Media Gathering bersama puluhan Jurnalis dari tiga provinsi di Sumatera, yakni Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Lampung, Kamis (7/11/2024) malam.

Selain itu, kata Niko, PLTS ini juga ditujukan untuk meningkatkan hasil panen padi pertahun.

"Keberadaan PLTS irigasi memungkinkan petani untuk meningkatkan frekuensi panen, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat," kata Niko.

Sejauh ini tak kurang dari enam PLTS Irigasi yang telah beroperasi di tiga provinsi di Sumatera.

Rinciannya, PLTS Salawi Sawahlunto, Sumatera Barat yang dibangun pada tahun 2019.

Kemudian, PLTS Nanjungan Lahat, dan PLTS Tanjung Raja Muara Enim (2021), di  Sumatera Selatan (2022).

Selanjutnya, PLTS Trimulyo Pesawaran (2020), serta PLTS Rejosari Mataram, Lampung Tengah (2023).

Terbaru, PT BA juga telah meresmikan PLTS irigasi di Desa Lugusari, Kabupaten Pringsewu Lampung, pada Senin (28/10/2024) lalu.

"Sebelum adanya PLTS irigasi, para petani biasanya hanya dapat panen 1 kali dalam setahun karena bergantung pada sistem tadah hujan,"

"Kini mereka dapat panen 2 hingga 3 kali dalam setahun karena adanya pasokan air sepanjang tahun dari pompa irigasi yang dihidupkan oleh PLTS," pungkas Niko.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Hurri Agusto)