Berita Nasional

Tak Ada Nama Jokowi dan Gibran di Pengurus Baru Golkar

Tidak ada nama Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka dalam susunan kepengurusan Partai Golkar periode 2024-2029 yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia.

Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengumumkan susunan kepengurusan Partai Golkar periode 2024-2029, Kamis (7/11/2024). 

Selanjutnya, dalam takarir video itu, Jokowi mengaku terbang ke Jakarta untuk menengok cucunya. "Setelah lebih dua minggu tinggal di Solo. Kami berangkat ke Jakarta untuk menengok cucu, Bismillah," tulisnya.

Adapun keberangkatan Jokowi ke Jakarta terjadi di tengah isu dirinya bakal menjadi kader Golkar.

Namun hingga Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengumumkan susunan pengurus baru, tidak ada nama Jokowi.

Isu Jokowi bakal jadi kader Partai Golkar sebelumnya berembus kencang di kalangan awak media.

Sebab sebelumnya ada pernyataan dari Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono yang menyebutkan bakal ada kejutan saat pengumuman pengurus Partai Golkar.

"Kita lihat saja nanti, yang pasti akan ada hal-hal yang mengejutkan," ujar Dave.

Akan tetapi, kabar tersebut kemudian dibantah oleh Bahlil. Kata dia, tidak benar Jokowi bakal bergabung dengan partai berlambang pohon beringin tersebut. 

"Beliau berdiri di atas semua partai, di atas semua masyarakat. Jadi saya sampai hari ini meyakinkan kepada teman-teman bahwa isu itu enggak benar," ujarnya.

Bahlil juga merespons keberangkatan Jokowi ke Jakarta yang santer dikabarkan bakal bergabung ke Golkar.

Menurut Bahlil, tidak masalah jika Jokowi berangkat ke Jakarta dari Solo. "Pak Jokowi kalau ke Jakarta kan enggak apa-apa," kata Bahlil.

Awak media sempat menanyakan soal mengapa tidak ada nama Jokowi ketika jumpa pers.

Bahlil tidak menjawab dengan tegas. "Sudah magrib, sudah magrib, sudah magrib," kata Bahlil.

Namun, Bahlil kemudian menyebut Jokowi tak mau bergabung menjadi kader Partai Golkar.

Dia meyakini, eks Wali Kota Surakarta itu memiliki pertimbangan sendiri tak masuk menjadi kader Partai Golkar.

Padahal, lanjut Bahlil, aspirasi agar Jokowi masuk menjadi kader juga sudah banyak disampaikan kepada internal. Namun, dia tetap menghargai keputusan Jokowi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved