Berita Terkini Nasional

Tangis Haru Siswa SD Baito 4 Sambut Kedatangan Guru Supriyani, Disambut Puisi

Suasana haru terjadi saat guru honorer Supriyani kembali ke tempatnya mengajar di SD Baito 4, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (9/11/

Editor: Indra Simanjuntak
Tangkap layar/Tribunlampung.co.id
Suasana saat guru honorer Supriyani kembali ke tempatnya mengajar di SD Baito 4, Konawe Selatan. 

"Saat sampai di sekolah, anak-anak semua dari kelas 1-6 menyambut kedatangan saya. Saya sangat senang dan bahagia bertemu dengan mereka dan teman-teman di sini," jelasnya.

Supriyani juga menjelaskan maksud kedatangannya ke sekolah untuk mengikuti uji kinerja pembelajaran.

Seperti diketahui, Supriyani tengah menjadi sorotan publik setelah dirinya dituduh melakukan penganiayaan berupa pemukulan terhadap anak polisi berinisial D.

D merupakan anak dari Kanit Intel Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.

Supriyani dituduh memukul D dengan menggunakan sapu ijuk sebanyak satu kali pada 24 April 2024 lalu.

Kini, ia sudah ditetapkan menjadi terdakwa dan harus menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Adapun Supriyani akan kembali menjalani sidang pada Senin (11/11/2024) dengan agenda pembacaan tuntutan.

Dokter Forensik: Luka Bukan akibat Pukulan Sapu

Dalam persidangan sebelumnya, Supriyani turut hadir dalam sidang dengan agenda permintaan keterangan dari saksi ahli pada Kamis (7/11/2024).

Pada kesempatan ini, tim kuasa hukum Supriyani menghadirkan saksi ahli yaitu dokter forensik RSUD Bhayangkara Kendari, Raja Al Fath Widya Iswara.

Dalam pernyataannya, Iswara mengatakan luka yang dialami korban bukanlah karena pukulan seperti dipukul gagang sapu seperti yang dituduhkan kepada Supriyani.

Mulanya, kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan bertanya kepada Iswara terkait luka korban yang diperlihatkan lewat foto yang ditayangkan saat sidang.

Lalu, Andri juga memperlihatkan barang bukti sapu yang disebut digunakan oleh Supriyani untuk memukul korban.

"Kalau ahli melihat ini, ini sebenarnya apakah dia (luka) diakibatkan luka karena pukulan sapu dengan pukulan tidak terlalu keras sebanyak satu kali atau perlu beberapa kali," tanya Andri kepada Iswara, dikutip dari YouTube Tribun Sultra.

Lalu, Iswara menjawab kemungkinan luka yang timbul akibat seseorang dipukul dengan sapu tidak seperti foto luka korban yang diperlihatkan saat sidang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved