Berita Terkini Nasional

Korban Tewas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Diduga Lindungi Anak Tentara

Amanda Marisa alias Sasa atau Salsa (13) menjadi korban tewas dalam kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat.

Editor: Kiki Novilia
Kolase Tribun
Sonia Aprilia (22), kakak pertama Amanda Marisa alias Sasa (13), korban tewas dalam insiden kecelakaan beruntun di KM 92, Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat; menunjukkan foto Sasa semasa hidup di rumah duka, Gang Harapan, Jalan Lenteng Agung RT 6 RW 7, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024). 

Keluarga tersebut terdiri dari Heri Anwar (50), istrinya Fantye Nurlaili Sari serta ketiga anaknya Tio Fajar Muhtadina (27), Daffa Dwi Juliansyah (21), Nazwa Tri Herfani (15). 

Selain keluarga inti, terdapat satu orang sopir yang merupakan adik sang istri serta teman atau kekasih salah satu anaknya bernama Indah Lazuardiah (20). 

Keluarga yang tinggal di Jalan Bengkong 11, RT 04 RW 03, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi itu mengendarai mobil Honda Freed warna silver B-1604-FYR.

Edi Suryadi (39) Ketua RT setempat mengatakan, mobil yang ditumpangi warganya saat terlibat kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92 mengalami rusak parah. 

"Dia (Heri) ngabarin selamat cuma mobilnya aja yang parah, sampai saat ini korban pun belum di rumah karena jalani perawatan di Purwakarta sana," kata Edi.

Edi sampai saat terus ini terus memantau kondisi tetangga tersebut melalui sambungan telepon, teranyar Heri menceritakan detik-detik mencekam saat kecelakaan beruntun terjadi.  

Berdasarkan penuturan yang disampai Heri, Edi mengatakan, mobil tetangga menjadi yang paling pertama ditabrak truk yang mengalami rem blong. 

"Dia cuma cerita sedikit doang, dia bilang kenapa mobilnya parah karena dia dihantam dari mobil truk," tutur Edi.

Setelah dihantam dari belakang oleh truk, mobil Honda Freed yang ditumpangi tetangga hilang kendali ke arah kiri hingga menabrak pembatas jalan. 

Akibatnya, bagian depan dan belakang mobil warna silver itu rusak parah. Tapi hal itu membuat mobil yang ditumpangi Heri sekeluarga keluar dari lajur dan tidak dihimpit kendaraan di depannya. 

"Dia larinya itu ke kiri tapi ngga ke kanan kalau ke kanan dia enggak tahulah apa yang terjadi, cuma sampai itu doang sih, karena saya engga mau tanya banyak takutnya korban masih syok," terang Edi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved