Berita Terkini Nasional
Terungkap Pekerjaan Rouf Sebelum Jadi Sopir Truk dan Kecelakaan di Tol Cipularang
Rouf, sopir truk trailer yang diduga penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, sebelumnya seorang pemulung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Rouf, sopir truk trailer yang diduga penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat baru bekerja selama 4 bulan.
Diberitakan truk trailer yang dikendarai Rouf menyebabkan kecelakaan dan menghantam 17 kendaraan sekaligus pada Senin (11/11/2024).
Menurut pengakuan sang istri, Tunah (33), Rouf baru 4 bulan menjalani profesi sebagai sopir truk logistik.
Adapun sebelumnya, pekerjaan Rouf adalah pemulung barang bekas.
Semenjak menjadi sopir truk logistik, Rouf pun jarang pulang ke rumah.
"Paling dua Minggu sekali," kata Tunah saat ditemui di rumahnya, Kampung Seuat, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (13/11/2024).
Tunah mengaku dirinya mengetahui suaminya terlibat kecelakaan dari tetangga pada Senin malam.
"Saya kan tidak punya HP, tidak punya TV, terus dikasih tahu oleh tetangga bahwa suami saya kecelakaan," kata Tuna.
Mendengar kabar suaminya terlibat kecelakaan, Tunah pun kaget.
Ia tidak bisa menutupi rasa sedihnya hingga badan melemas dan jatuh pingsan.
"Saat suami nggak pulang dengar kabar kecelakaan, kaget, sedih, badan lemes dan langsung pingsan," ujarnya.
Esok harinya, Tunah langsung berangkat ke tempat di mana suaminya berada.
Namun sesampainya dia di sana, petugas melarang Tunah untuk bertemu Rouf.
"Kalau masih hidup saya lega, tapi dia belum aman. Saya harap suami saya bisa bebas, kembali lagi dengan keluarga," ungkapnya.
Tunah berharap, masalah yang menimpa suaminya tak berlarut.
Apalagi sampai dipenjara gegara masalah tersebut.
"Kalau ditahan (penjara), gimana nasib anak-anak, anaknya banyak ada 5."
"Terus mengurusi kakak yang sakit, suaminya saya satu-satunya tulang punggung keluarga," ujarnya.
Identitas Korban Tewas
Amanda Marisa alias Sasa atau Salsa (13) menjadi korban tewas dalam kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (11/11).
Sasa adalah anak dari asisten rumah tangga (ART) yang bekerja untuk pasangan anggota Yonzikon 13/KE, Praka Ryan Prabowo dan Kartika Eka Putri (27).
Saat kejadian, Kartika Eka Putri mengemudikan Toyota Avanza silver. Sasa dan anak Kartika Eka Putri, NAP (2) ikut di dalam mobil tersebut.
Kartika Eka Putri turut menjadi korban luka dalam kecelakaan beruntun tersebut. Namun, Praka Ryan tidak ikut kala itu.
Kakak korban Sasa, Sonia Aprilia (22) menceritakan, awalnya adiknya itu diajak oleh keluarga anggota TNI tersebut yang merupakan majikan dari ibu korban pergi ke daerah Bandung, Jawa Barat pada Jumat (8/11/2024).
Sasa diajak menemani NAP (2) karena sudah sangat dekat sehingga sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
"Hari Jumat itu, si ibunya (Kartika) ini minta izin kan ke saya untuk ajak Salsa ke Bandung, ke rumah orang tuanya (Kartika), sekalian main jalan-jalan gitu sama Nadine (NAP)," kata Sonia kepada wartawan di rumah duka di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
Sonia saat itu belum memberi izin dan meminta agar Kartika menghubungi ibunya Sasa. Kala itu, ibunya Sasa juga tak langsung mengizinkan.
Namun, karena melihat kedekatan keluarga majikannya itu, akhirnya Sasa diizinkan dan janji akan pulang pada Minggu (10/11/2024).
Tak ada kejadian aneh saat itu. Lalu, pada hari Minggu, Sonia kembali bertanya kepada Kartika soal kabar adiknya yang akan pulang.
Kartika mengatakan tidak jadi pulang ke Jakarta pada hari itu dan memilih menundanya satu hari.
"Karena dia (Kartika) mendadak hari Seninnya itu, mau nganterin adiknya ke rumah sakit, karena ada hal apa gitu adiknya. Saya sempat kayak gimana ya, feeling gitu kayak 'ya bu, gak bisa bu, Bapak sudah ngomel', gitu," tuturnya.
Sonia mengatakan, jika adik keduanya ini harus masuk sekolah pada Senin (11/11).
Bahkan, Sonia pun memaksa agar Sasa tetap pulang pada hari Minggu meski harus naik taksi online dari Bandung ke Jakarta. Namun, permintaan itu ditolak karena ongkos yang terlalu mahal.
Kartika tetap pada keinginannya saat itu agar pulang pada hari Senin, sehingga kembali meminta izin kepada ibu korban. Diwarnai perdebatan panjang, akhirnya Sasa diizinkan pulang hari Senin.
Hari berlalu, pada Senin sore, Sonia pun menghubungi Kartika karena belum sampai rumah. Bahkan, pesan Sonia tak terkirim karena ponsel Kartika tak aktif.
Dengan rasa cemas Sonia menunggu kabar adiknya tersebut hingga akhirnya berita tetang kecelakaan beruntun di Tol Cipularang itu viral di media sosial.
Dia membaca data korban kecelakaan itu dan mengenali nama dua korban yakni Kartika dan anaknya NAP. Setelahnya, dia membaca nama pada data korban tewas.
Perasaan dia kuat jika itu adiknya karena berdasarkan alamat rumah yang sama dengan Kartika dan anak kandungnya.
"Saya hubungin Mama, 'Ma, ternyata ada, ternyata Salsa ada namanya di korban meninggal, gitu. Salsa meninggal, Ma', gitu," tuturnya.
Tak lama, pihak rumah sakit RSU Radjak Purwakarta pun menghubungi pihak keluarga dan memastikan Sasa meninggal dunia dalam insiden kecelakaan itu.
Di samping itu, Praka Ryan Prabowo juga menghubungi keluarga mengucapkan bela sungkawa. Lebih lanjut, jenazah Sasa pun dipulangkan ke rumah duka pada Selasa pagi dan langsung dimakamkan sekira pukul 11.00 WIB siang.
Ayah Sasa, Sunyoto menyebut berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga dari rumah sakit, Sasa duduk di jok mobil bagian tengah.
"Kalau dari telepon semalam, dijelasin sama bagian rumah sakitnya, dia ngejelasin, dia (Amanda) posisinya ada di sebelah kiri belakang," kata dia.
Sunyoto menduga Sasa dalam posisi melindungi anak dari Kartika berinisial N (2) saat terjadi kecelakaan. Dugaan itu berdasarkan luka yang dialami Sasa dan N.
"Soalnya dia punya bekas memar di punggungnya itu, dan si N ini kok nggak kena. Mungkin bisa jadi dia melindungi si N gitu," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pembuluh darah di kepala Amanda pecah diduga akibat benturan yang sangat keras saat terjadi kecelakaan.
"Saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras, atau ketumpuk si kardus-kardus ini kan. Itu kan truk kardus kan, dia ketumpuk, kardus-kardus ini kena kepala, dan benturannya itu benar-benar kencang, mungkin sampai pembuluh darah di kepalanya pecah gitu," ungkap Sunyoto.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )
Silfester Matutina Siap Dieksekusi Kejagung terkait Kasus Fitnah JK |
![]() |
---|
Polisi Gagalkan Penyelundupan 5 TKW Ilegal ke Malaysia |
![]() |
---|
Roy Suryo Cs Teliti Ijazah Jokowi, Silfester Matutina: Abal-abal |
![]() |
---|
4 Pelajar SMK di Koja Jadi Tersangka Penyiraman Air Keras |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Wanita yang Viral Curi Kalung Berlian Senilai Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.