Berita Terkini Nasional

Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Polisi menetapkan sopir truk trailer, Rouf (43) sebagai tersangka atas insiden kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat.

Kolase Tribunjabar.id/ Deanza Falevi/Tribunnews.com
Polisi menetapkan sopir truk trailer, Rouf (43) sebagai tersangka atas insiden kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin, 11 November 2024. 

Namun sesampainya dia di sana, petugas melarang Tunah untuk bertemu Rouf.

"Kalau masih hidup saya lega, tapi dia belum aman. Saya harap suami saya bisa bebas, kembali lagi dengan keluarga," ungkapnya.

Tunah berharap, masalah yang menimpa suaminya tak berlarut.

Apalagi sampai dipenjara gegara masalah tersebut.

"Kalau ditahan (penjara), gimana nasib anak-anak, anaknya banyak ada 5."

"Terus mengurusi kakak yang sakit, suaminya saya satu-satunya tulang punggung keluarga," ujarnya.

Anak Rewel Sebelum Tahu Suami Kecelakaan

Tunah mengatakan, sebelum mendengar kabar suaminya kecelakaan, ia merasa gundah tak tenang.

"Sebelumnya ada firasat jantung saya berdebar terus, dan terasa lemas lalu tangan saya kena minyak," kata Tunah.

Bahkan anak bungsunya terus menangis tanpa sebab.

"Anak juga yang kecil terus menangis," lanjutnya.

Keluarga Rouf Tinggal di Rumah 

Kehidupan Rouf (43), sopir truk diduga pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang km 92 ternyata sangat memilukan.

Warga Kampung Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang itu tinggal satu atap di rumah berdinding bilik bambu bersama 5 anak, 1 istri dan 4 orang keluarga kakaknya. 

Kondisi rumah peninggalan orangtua Rouf tersebut terbilang tidak layak huni.

Meski terlihat masih kekar, namun di beberapa bagian terlihat ada dinding yang bolong, bahkan atap rumah juga ada yang bocor.

Di dalam rumah hanya ada tikar, tak terlihat adanya kursi, meja, dan tv.

"Rumah ini diisi dua kepala keluarga, saya dan suami numpang di sini karena nggak punya rumah," kata Tunah, istri Rouf kepada TribunBanten.com, Rabu (13/11/2024).

Menurut Tunah, meski rumah tersebut memiliki tiga kamar, tetapi dua kamar lainnya kondisinya sudah parah. 

Para anggota keluarga pun memilih tidur di ruang tengah.

"Tidur di sini ngampar tikar, karena kamarnya seperti itu."

"Dingin pasti karena dindingnya ada yang bolong, bocor juga kalau hujan," katanya.

( Tribunlampung.co.id / TribunJabar.id / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved