Berita Terkini Nasional
Calon Bupati Pilkada Sampang Slamet Janji Biayai Pendidikan Anak Korban Pembacokan
Calon Bupati Pilkada Sampang Slamet Junaidi berkomitmen untuk mendukung penuh keluarga korban pembacokan Jimmy Sugito Putra.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SAMPANG - Calon Bupati Pilkada Sampang Slamet Junaidi berkomitmen untuk mendukung penuh keluarga korban pembacokan Jimmy Sugito Putra.
Diketahui, Jimmy Sugito Putra tewas akibat dibacok di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu (17/11/2024).
Korban adalah saksi sekaligus pendukung dari pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Sampang nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Sebagai bentuk kepedulian, Slamet berkomitmen untuk mendukung penuh keluarga yang ditinggalkan.
Diwartakan TribunMadura.com, dia akan membiayai pendidikan anak-anak almarhum sampai selesai kuliah.
"Kami akan menanggung biaya pendidikan mereka hingga selesai kuliah, bahkan sampai mendapatkan pekerjaan yang layak," kata Slamet Junaidi, Selasa (19/11/2024).
Ia menyebut, komitmen itu adalah bentuk tanggung jawab moral baginya untuk memastikan keluarga almarhum tak kehilangan harapan di masa depan.
Di sisi lain, kasus pembunuhan ini menjadi atensi bersama guna memastikan keadilan ditegakkan dengan transparan dan tanpa diskriminasi.
“Kita semua berharap agar aparat penegak hukum dapat bekerja dengan profesional dan memastikan pelaku yang bersalah dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” tuturnya.
Paman korban, Abu Sidik, menyampaikan terima kasih atas kepedulian yang diberikan kepada keluarga keponakannya itu.
"Beliau sangat bijak, saya sangat bangga mudah-mudahan apa yang diinginkan tercapai," harapnya.
Tangkap 3 Pelaku
Dua pelaku pembacokan yang menewaskan pendukung sekaligus saksi pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Sampang 2024 ditangkap polisi.
Total tiga orang sudah diamankan polisi terkait kematian Jimmy Sugito Putra, pendukung sekaligus saksi Nomor Urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Video penangkapan dua pelaku baru tersebut beredar di media sosial.
Berdasarkan video tersebut, pelaku dibawa sejumlah aparat kepolisian ke Mapolsek Ketapang.
Tak hanya pelaku barang bukti berupa celurit juga diamankan.
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie membenarkan atas adanya penangkapan dua tersangka penganiayaan hingga meninggal terhadap Jimmy Sugito Putra (45).
Akan tetapi, dirinya tidak dapat memberikan keterangan lengkap mengingat sebelumnya pokok perkaranya telah dilimpahkan ke Polda Jatim.
"Sudah bukan kewenangan kami," ujarnya, Selasa (19/11/2024).
Meski begitu, kata Ipda Dedy, berdasarkan video yang beredar untuk lokasi penangkapan dua tersangka itu di wilayah Kecamatan Ketapang.
"Kalau berdasarkan video, dua pelaku ini juga sempat di bawa ke Mapolsek Ketapang tapi kami tidak tahu soal kronologi penangkapannya," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Polda Jatim mengamankan satu pelaku berinisial FS.
Dia diringkus polisi pada (18/11/2024) di wilayah Kecamatan Ketapang, Sampang.
Insiden aksi carok terhadap salah satu saksi pasangan calon bupati di Pilkada Sampang 2024 bermula pada Minggu (17/11/2024) saat Paslon Jimad Sakteh usai melaksanakan kunjungan ke salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat.
Menurut keterangan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, informasi yang didapat awalnya sempat ada pengadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimat Sakteh.
"Setelah ada negosiasi, akhirnya pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi," ujar Surya.
Namun tak lama kemudian diduga para pelaku mendatangi kediaman satu tokoh yang dikunjungi Paslon Jimat Sakteh.
Para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra.
Mereka datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit.
Sedangkan korban tidak membawa senjata tajam jenis apa pun.
"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh," jelasnya.
Akibat dikeroyok korban mengalami sejumlah luka bacok di tubuhnya, sehingga nyawanya tak tertolong.
Menyikapi kejadian tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan situasi di Sampang sudah kondusif.
Dia memastikan kasus tersebut didalami semua pihak.
"Ini harus betul-betul ditegakkan proses hukum di sana, agar ada keadilan bagi semua dan agar suasana kondusif," kata Bima di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).
Bima menyebut laporan dari Forkopimda di Sampang juga sudah diterima, serta sudah ada juga pertemuan dengan para tokoh agama dan para kiai di Sampang.
"Dan insya Allah sejauh ini kondisinya kondusif begitu ya"
"Tapi kita akan monitor secara ketat, kita akan mengkoordinasi dengan teman-teman Forkopimda di sana untuk melakukan mitigasi supaya tidak terjadi konflik yang meruas di sana," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Terdakwa Pembunuhan Putri Indah Sari Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Teriak Histeris |
![]() |
---|
Fitur Live Streaming TikTok Kembali Aktif Setelah 2 Hari Dimatikan |
![]() |
---|
Polisi Tangkap 13 Orang Terkait Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya |
![]() |
---|
Roy Suryo Ungkap Kejanggalan dari Pertemuan Gibran dengan Perwakilan Ojol |
![]() |
---|
Identitas 5 Anggota Keluarga yang Ditemukan Tewas Terkubur di Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.