Berita Terkini Nasional

Pria Asal Jatim Iwan Setiawan Ubah Mobil Bekas jadi Klasik, Bermimpi Produksi Kendaraan Amfibi

Ketika memasuki lahan seluas 1,5 hektar yang berdinding besi kontainer, makan akan serasa dibawa kembali ke era 1930-an.

Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.COM/IZZATUN NAJIBAH
MOBIL KLASIK - Owner PT Inti Maju Cemerlang (IMC), Iwan Setiawan (50) saat memantau pembuatan Jeep Willys, Sabtu (16/11/2024). 

Tahun 2024 ini, dia bersama timnya membuat modifikasi mobil Jeep Willys dalam waktu 24 jam non-stop. Sebagai hadiah untuk bangsa ini, begitulah prinsipnya.

“Mobil yang paling aneh saya buat dua tahun lalu itu jenis Utility asal Amerika Serikat, rodanya ada enam. Sekarang tersebar ke seluruh dunia ada 100 mobil Utility (ori). Awalnya aneh dan nggak familiar tapi jadi banyak yang minat,” ucapnya.

Berjalan kurang lebih tujuh tahun, Iwan telah memenuhi ratusan permintaan modifikasi mobil klasik dari berbagai daerah ujung Pulau Sumatera hingga Papua.

Bahkan mantan Menteri Sosial sekaligus Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa pernah memesan mobil modifikasi jenis suttle.

“Sebenarnya permintaan dari luar negeri juga banyak tapi saya nggak berani karena belum ada aturan ekspor mobil modifikasi,” beber ayah dua anak tersebut.

Sementara itu, untuk legalitas pemasaran dan penggunakan mobil modifikasi di Indonesia, Iwan bersandar pada Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020 tentang Kustomisasi.

“Cuma yang kita masih berjuang itu ke Samsat. Jadi sampai saat ini koordinasi ke departemen yang terlibat,” paparnya.

Dilahirkan dari seorang ayah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan ibu rumah tangga, usahanya tak selalu berjalan mulus.

Iwan telah melalui jungkir balik sejak memulai bisnis modifikasi mobil klasik dari nol.

Dari ratusan mobil klasik yang dia dibuat, Iwan bermimpi bisa memproduksi sebuah kendaraan amfibi yang dapat digunakan di darat dan di air, serta kendaraan yang tahan pada cuaca ekstrem.

“Indonesia ini negara kepulauan. Saya pengin ketika terjadi bencana alam ada kendaraan yang bisa melakukan evakuasi lebih cepat. Di Indonesia belum banyak, kalau ada mungkin yang punya Koramil,” ujarnya.

Iwan pun juga berharap sumber daya manusia (SDM) masyarakat Indonesia dapat tersalurkan dengan baik melalui penciptaan produk-produk lokal yang bisa dikenal di kancah internasional.

“270 juta penduduk Indonesia masa sih nggak bisa bikin produk sendiri, nangis kan. India dan Korea bisa bikin mobil sendiri, sedangkan Indonesia ini negara besar,” pungkasnya. (tribunnetwork)

 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved