Harga Batik Siger Lampung by Una Terjangkau, Mulai dari Rp 150 Ribuan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Batik Siger Lampung by Una menjadi salah satu UMKM Lampung yang memproduksi kain batik.

Berlokasi di Kemiling, Bandar Lampung, Lampung, usaha ini menghadirkan beragam pilihan kain batik bermotif.

Ada yang bermotif Jawa, tetapi ada juga yang menghadirkan motif khas Lampung seperti tapis, gajah, kopi, cengkeh, dan lainnya.

Bahkan terbaru, mereka menghadirkan produk tenun.

"Ini tenun disulam dengan benang katun bentuk tapis gitu, ini produk baru juga. Kemarin yang ditampilkan di fashion show itu kan ini," ujar Debby Okta, tim marketing Batik Siger by Una beberapa waktu lalu.

Tak perlu khawatir dengan harganya. Sebab, Batik Siger menghadirkan kain batik dengan harga yang masih cukup terjangkau.

Dengan uang Rp150 ribu saja, Anda sudah bisa mendapatkan sepotong kain batik produksi mereka.

Namun memang, kain harga tersebut merupakan jenis kain batik printing, bukan batik tulis. Sementara untuk batik tulis, harganya dibanderol mulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 10 juta.

"Printing itu harga Rp150, terus ada batik cap itu Rp 250 ribu itu batik tulis sendiri Rp 450ribu-Rp10 juta," jelasnya lagi.

Dalam memasarkannya, mereka menerima pembelian melalui platform digital seperti Shoppee maupun WhatsApp.

Tetapi, mereka juga tak menolak jika ada yang ingin berkunjung ke galeri untuk melihat langsung koleksi mereka.

"Kita mulai gencar online di 2023, terutama di Shopee. Positif alhamdulillah terutama di Shopee. Paling banyak orang yang menghubungi kami lewat WhatsApp," ungkap Debby.

Namun selain kain batik, mereka juga menyediakan pakaian jadi termasuk seragam.

Akan tetapi pilihannya memang tak sebanyak kain, mengingat Batik Siger memang fokus pada produksi kain batik. Meski begitu, Batik Siger menyediakan pemesanan khusus atau custom bagi yang ingin memproduksi seragam ataupun pakaian jadi.

"Sebenarnya lebih ke kain, cuma karena hobi ibu Una (pemilik Batik Siger) sekarang di fashion, kita terjun juga ke dunia fashion."

"(Tapi) kebanyakan orang nyarinya kain karena kalau untuk baju, ada yang ukurannya pas, tapi motifnya nggak suka gitu," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)