Berita Terkini Nasional

13 Desa di Lebak Terendam Banjir

Sebanyak 8 kecamatan dari 13 desa di Lebak Banten terdampak banjir dan tanah longsor. Insiden banjir dan tanah longsor terjadi disebabkan intensitas h

Editor: Indra Simanjuntak
Dok Warga
Ilustrasi banjir - Sebanyak 8 kecamatan dari 13 desa di Lebak Banten terdampak banjir dan tanah longsor. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LEBAK - Sebanyak 8 kecamatan dari 13 desa di Lebak Banten terdampak banjir dan tanah longsor.

Insiden banjir dan tanah longsor terjadi disebabkan intensitas hujan sedang dan tinggi di beberapa kecamatan di Lebak, Senin (2/12/2024).

Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Lebak Banten menyebut banjir di Kecamatan Banjarsari, terjadi di Kampung Ciateul, Desa Cidahu.

Lalu banjir juga terjadi di Kampung Cikutra, Desa Cilegong, yang mengakibatkan satu rumah warga dan satu pondok pesantren tergenang. 

Banjir juga terjadi di Kampung Wulangsari, Desa Malingping Utara, Kecamatan Malingping, Banten yang mengakibatkan akses jalan tertutup akibat akibat genangan air.  

Sementara banjir di Kecamatan Wanasalam, terjadi di Desa Cikeusik, Desa Cisarap, dan Desa Bejod.

Total ada sebanyak 159 rumah di wilayah tersebut tergenang air. 

Banjir juga merendam 16 rumah di Kampung Cilangkahan, Desa Pecangpari, Kecamatan Cigemblong.

Di Kecamatan Cirinten, banjir mengepung Kampung Cipariuk, Desa Parakan Besi.

Sedangkan di Kecamatan Panggarangan, ada tiga desa terdampak banjir

Sementara bencana longsor terjadi di Kecamatan Sajira, tepatnya di sekitar Kantor Desa Sukarame.

Bencana  longsor juga terjadi di Kampung Cibungur, Desa Banjarsari, Kecamatan Cijaku.

Tanah longsor itu mengakibatkan akses jalan di TKP tertutup. 

Sebanyak 560 kepala keluarga (KK) di Desa Cipedang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten juga terdampak banjir

Berdasarkan, video yang diterima Tribun tampak warga menggunakan perahu karet, akibat air terlalu tinggi.

Kondisi air juga sudah masuk ke rumah-rumah warga.

Salah seorang warga, Ugi mengatakan, bahwa banjir di wilayahnya disebabkan oleh intensitas hujan yang tidak berhenti sejak dari kemarin. 

"Disini hujannya nggak berhenti dari kemarin, makanya terjadi banjir," katanya, saat dikonfirmasi Tribun.

"Tambah lagi airnya itu, air kiriman dari Cibinuangeun," sambungnya. 

Ia mengungkapkan, ada sebanyak 560 KK yang terdampak akibat banjir dari 12 RT. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden banjir itu. 

"Untuk korban jiwa belum ada, cuma banyak rumah warga yang terdampak," katanya. 

Menurutnya, ketinggian air saat ini setinggi dada orang dewasa. 

"Banjir itu setinggi dada orang dewasa, apalagi di kampung sebelah," ujarnya. 

"Anak-anak sekolah tadi pagi juga menggunakan perahu karet," sambungnya. 

Ia mengaku, sudah ada penanganan dari pihak Tagana, BPBD, Desa dan Kecamatan.

"Alhamdulillah sudah ada, bahkan kita sudah mengungsi ke posko," ucapnya. 

Akibat banjir itu, banyak warga yang sudah mengungsi. 

"Warga banyak yang mengungsi ke rumah saudara nya, ada yang ke posko," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved