Berita Terkini Nasional

Nasib Gus Miftah di Kabinet Merah Putih, Muncul Petisi Pencopotan

Nasib Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman dalam Kabinet Merah Putih kini menjadi perbincangan hangat publik.

Kolase Tribunnews.com
Nasib Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman dalam Kabinet Merah Putih kini menjadi perbincangan hangat publik. Hal tersebut setelah Gus Miftah viral di media sosial lantaran dianggap menghina seorang pedagang es teh. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Nasib Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman dalam Kabinet Merah Putih kini menjadi perbincangan hangat publik.

Hal tersebut setelah Gus Miftah viral di media sosial lantaran dianggap menghina seorang pedagang es teh.

Sekadar mengingatkan, insiden ini terjadi dalam acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu, di mana Miftah, yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, melontarkan kata-kata tak pantas kepada pedagang tersebut.

Dalam video tersebut, Miftah terlihat mengejek penjual es dengan ungkapan yang dinilai merendahkan.

Respons Partai Gerindra

Partai Gerindra, melalui akun Instagram resminya, menyatakan bahwa tindakan Miftah tidak sejalan dengan ajaran Presiden RI sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Dengan segala kerendahan hati, kami minta Gus Miftah untuk meminta maaf kepada Bapak penjual es," tulis Gerindra pada Selasa malam, 3 Desember 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budi Djiwandono, menilai Gus Miftah perlu dievaluasi, menyusul pernyataan kontroversialnya.

"Kita menyayangkan jika ada pernyataan yang tidak baik. Tentu itu patut menjadi evaluasi, apalagi namanya pemimpin," ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 4 Desember 2024.

Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.

Desakan Pencopotan

Seiring dengan viralnya video tersebut, muncul petisi di laman Change.org yang meminta pencopotan Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Petisi ini mendapat perhatian luas setelah aktivis perempuan Kalis Mardiasih juga meminta Miftah dicopot.

"Nggak ada pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan," tulis Kalis di akun media sosialnya.

Menanggapi desakan tersebut, Gus Miftah mengaku bahwa pencopotan dirinya bukanlah kewenangannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved