Kapolda Lampung Ingatkan Potensi Bencana Alam di Akhir Tahun 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menginstruksikan jajaran untuk meningkatkan kesiapan menghadapi potensi bencana alam di akhir tahun 2024.

Menurut Helmy, langkah tersebut sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung akhi-akhir ini.

“Saya sudah memerintahkan seluruh jajaran polres yang ada agar menyiapkan personel dan peralatan SAR. Harus kita lakukan guna mengantisipasi dan siaga menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” ujarnya, Jumat (6/12).

Kapolda juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana yang ada. Seperti bencana banjir, tanah longsor, serta angin kencang yang dapat terjadi akibat cuaca buruk sedang melanda.

“Mengingat hujan deras yang mulai sering terjadi, saya mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana,” kata dia.

“Lalu ketika ingin beraktivitas diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi perkembangan cuaca dari BMKG,” terusnya.

Ia menilai, kewaspadaan terhadap fenomena cuaca buruk yang sering kali disertai kilat, petir, dan angin kencang sangat penting.

Masyarakat diminta untuk segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan situasi yang berpotensi membahayakan.

Kendati begitu, Kapolda Helmy juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi musim hujan seperti ini.

“Memastikan saluran air lancar, menjauhi area rawan longsor dan menyimpan barang penting di tempat aman merupakan langkah kecil yang berdampak besar,” ucapnya.

“Mari kita tingkatkan kesiagaan, baik dari aparat maupun masyarakat, agar musibah yang mungkin terjadi dapat dihadapi dengan baik,” tutupnya.

Terkait ini Polda Lampung siap bersinergi dengan stakeholder lain guna mengantisipasi potensi bencana akhir tahun.

Kapolda Irjen Pol Helmy Santika menekankan pentingnya sinergi antara berbagai instansi terkait sebagai kunci keberhasilan mitigasi bencana.

“Dalam menghadapi situasi darurat ini, koordinasi antara instansi terkait di Lampung sangat penting dilakukan,” ujarnya, Jumat (6/12).

“Koordinasi akan kita lakukan ke BPBD, TNI, Basarnas, pemerintah daerah, dan lembaga lain yang berkaitan,” sambungnya.