Polres Way Kanan

Polres Way Kanan Polda Lampung Bersama dr Yunita Putri MMR Edukasi Cegah DBD

Polres Way Kanan Polda Lampung bersama dr Yunita Putri MMR beri edukasi pencegahan demam berdarah (DBD).

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Daniel Tri Hardanto
Polres Way Kanan
dr Yunita Putri MMR beri edukasi pencegahan DBD di Polres Way Kanan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Way Kanan - Polres Way Kanan Polda Lampung bersama dr Yunita Putri MMR beri edukasi pencegahan demam berdarah (DBD).

Edukasi yang dilakukan melalui program Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus ini dalam rangka menghadapi potensi meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan.

Kegiatan berlangsung usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Bela Negara di Polres setempat.

Acara itu juga dihadiri oleh Wakapolres Way Kanan Kompol Iwan Setiawan, pejabat utama, dr Yunita Putri MMR (dokter mitra Polres Way Kanan), Ps Kasidokkes Polres Way Kanan Bripka Sunarto, personel dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri Polres Way Kanan

Menurut Kapolres Way Kanan AKBP Adanan Mangopang melalui Kasihumas Ipda Mukhtiar, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi atau  penyuluhan bagaimana pentingnya dalam menghadapi dan mencegah DBD yang saat ini sedang melanda di beberapa tempat.

Lebih lanjut, penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

"Kasus DBD terjadi karena kurangnya memperhatikan kebersihan lingkungan. DBD merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih,”ujarnya.

Dalam kegitaan ini, dr Yunita Putri MMR memberikan edukasi personel Polres Way Kanan untuk melakukan tiga langkah penting PSN 3M Plus yakni Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang. 

Untuk plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.

Lanjutnya, wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan karena terdapat genangan air, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan.

Selain itu, nyamuk Aedes aegypti ini sering berkeliaran di pagi hari dan sore hari di tempat lembab serta kurangnya sirkulasi udara ruang tempat tinggal.

Dr Putri berharap dapat mencegahnya dengan bersih-bersih di lingkungan sekitar, periksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan bubuk Abate untuk membunuh jentik nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Upaya tersebut tidak hanya bertujuan untuk menurunkan angka kasus DBD, tetapi juga untuk membangun budaya hidup bersih di kalangan masyarakat.

Sementara untuk gejala yang harus kita waspadai bersama pertama biasanya diawali dengan demam selama 4 hingga 7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi dengan ciri, demam tinggi, hingga 40 derajat Celsius.

Sakit kepala yang hebat, nyeri otot dan sendi,  lemah, letih, mual dan muntah serta muncul bintik-bintik merah di tubuh, terutama pada tangan, kaki atau seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam, kemudian berkurang setelah 1 hingga 2 hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved