Berita Lampung

Dampak Puting Beliung di Lampung Tengah Turun 60 Persen 

Jumlah rumah yang terdampak bencana alam puting beliung di Kabupaten Lampung Tengah turun 60 persen.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: soni
Tribun Lampung / Fajar Ihwani Sidiq
Kepala BPBD Lampung Tengah Makmuri 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Jumlah rumah yang terdampak bencana alam puting beliung di Kabupaten Lampung Tengah turun 60 persen.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Tengah mencatat, ada penurunan jumlah korban terdampak bencana puting beliung 

Makmuri selaku Kepala BPBD Lampung Tengah mengatakan, ada 14 rumah rusak berat, 42 rusak sedang, dan ada 339 rumah mengalami rusak ringan terdampak bencana puting beliung.

"Tahun ini ada 339 rumah terdampak puting beliung, turun 60 persen lebih dari tahun 2023 yang mencapai ribuan rumah terdampak bencana," kata Makmuri kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (2/1/2025).

Meski demikian, Makmuri menjelaskan bahwa di Kabupaten Lampung Tengah ada 14 dari 28 kecamatan yang selalu menjadi tempat terjadinya bencana angin puting beliung.

Diantaranya Kecamatan Bandar Surabaya, Seputih Surabaya, Bumi Nabung, Bandar Mataram, Seputih Mataram, Terusan Nunyai, Way Pengubuan, Terbanggi Besar, Seputih Agung, Gunung Sugih, Bumi Ratu Nuban, Kotagajah, Punggur, dan Trimurjo.

Menurutnya, selalu terjadi bencana angin puting beliung disana, mulai dari setahun sekali, hingga 3 kali dalam setahun.

"Walaupun jumlah bencananya menurun dan rata-rata potensi kerusakannya ringan, hampir setiap tahun 14 kecamatan itu selalu menjadi langganan puting beliung,"

"Bahkan bisa setahun 3 kali bencana di Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nungai," tambahnya.

Masih dikatakan Makmuri, kategori dampak kerusakan berat atau parah yakni selain rumah rusak tersapu angin, pepohonan dan tanaman warga pun tumbang, bahkan menimpa rumah.

Kemudian untuk kategori kerusakan sedang dan ringan adalah dampak kerusakan pada rumah bagian atap dan tembok.

Makmuri mengatakan, sebagai langkah mitigasi, masyarakat yang bermukim di 14 kecamatan tersebut dapat memangkas pohon yang bisa berpotensi ambruk.

Terutama pohon yang tumbuh di dekat rumah warga, sehigga terhindar dari kerusakan yang lebih parah.

"Kami terus melakukan himbauan kepada masyarakat melalui perangkat kampung soal mitigasi bencana, mengingat sampai bulan Januari 2025 di Lampung Tengah masih sering terjadi curah hujan tinggi," tutupnya.

 (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved